“Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit”

JAKARTA, virprom.com – Presiden terpilih Prabowo Subianto diminta lebih memikirkan keadaan masyarakat ketimbang berusaha menyenangkan pendukungnya dengan menambah jumlah kementerian.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, usulan atau rencana penambahan jumlah kementerian merupakan upaya menarik partai pro-Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

Sebab, jumlah partai pendukung dan pihak yang mengklaim merebut kekuasaan cukup besar.

“Ya, saya rasa akan relevan jika saya ingin menambahkan lebih banyak karena aliansi ini berkembang begitu besar. “Karena banyak yang sedang dibangun,” kata Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin, Selasa (7 Mei 2024).

Baca juga: Dia Anggap Rencana Prabowo Membuat 41 Kementerian Buang-buang Uang Negara

“Jadi harus banyak partai, banyak pihak yang berkepentingan harus mendapat kursi di kuota menteri. Ya, saya melihatnya,” katanya.

Namun, kata Ujang, menambah atau tidaknya jumlah kementerian itu merupakan kewenangan Prabow. Majelis kabinet pemerintah merupakan hak prerogratif presiden.

Namun, Prabowo diperkirakan akan mempertimbangkan kembali usulan atau rencana tersebut.

Pasalnya, Prabowo dan Gibran pasti mampu merebut hati masyarakat di awal-awal berkuasa.

“Jika kita menambahkan Prabowo ke dalamnya, kita akan mendapat banyak kritik dari masyarakat. “Prabowo harus bisa menjaga moral masyarakat yang saat ini sedang menghadapi kesulitan,” kata Ujang.

“Tidak ada salahnya menambah set lagi. “Tetapi masyarakat mengira akan ada sebagian besar anggaran negara yang disalurkan pada saat banyak orang sedang berjuang,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, jumlah kementerian disebut-sebut bertambah pada masa kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden baru terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan penambahan jumlah kementerian merupakan hal yang wajar karena Indonesia merupakan negara besar sehingga memerlukan bantuan banyak pihak.

Menurut Habiburokhman, penambahan jumlah kementerian sangat baik bagi pemerintahan dan pelayanan publik karena Indonesia memiliki tujuan dan tantangan besar yang ingin dicapai.

“Dalam konteks sebuah negara, angka yang besar berarti besar, bagi saya itu bagus, negara kita adalah negara yang besar. “Tantangan kita besar, tujuan kita besar,” kata Habiburokhman saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6 Mei 2024).

Ia melanjutkan: “Wajar jika kita perlu mengumpulkan banyak orang, berkumpul di pemerintahan untuk melakukan hal-hal besar.

Baca juga: Peluang Parpol Pro Prabowo-Gibran Mendengarkan Jokowi Tergantung Hubungannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top