PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

JAKARTA, virprom.com – Sekretaris Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR Achmad Baidowi atau Awie mengatakan revisi UU Kementerian Negara masuk dalam daftar UU Nasional jangka menengah. 2020-2024. . Program (Prolegnas).

Namun menurutnya, belum ada pembahasan internal di PPP maupun DPR untuk membahas revisi tersebut.

“RUU Kementerian Negara masuk dalam program hukum jangka menengah nasional. Sejauh ini belum ada rencana pembahasannya,” kata Awie kepada virprom.com, Jumat (10/5/2024).

Baca Juga: Kaitkan Ide Bangun Koalisi Besar Tambah Kementerian, BRIN: Tamu Pasti Dapat Bonus

Hal itu diungkapkan Awie usai ditanyai tanggapan PPP terhadap rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto menambah jumlah kementerian di pemerintahan berikutnya.

Menurut Awiek, PPP menyerahkan kepada Prabowo sebagai pemegang hak prerogratif presiden untuk menentukan komposisi kementerian.

Dia mengatakan, jumlah kementerian biasanya bergantung pada kebutuhan pemerintah.

“Penambahan jumlah menteri ini tergantung kebutuhan pemerintahan selanjutnya,” ujarnya.

Baca juga: Prabowo Anggap Wajar Bahas 41 Kementerian, Demokrat: Jawab Tantangan Nasional

Dijelaskan Wakil Ketua DPR (Baleg) DPR, PPP menilai UU Kementerian Negara harus direvisi sebelum menambah jumlah kementerian.

Pasalnya, UU Kementerian Negara yang berlaku saat ini terbatas hanya pada 34 kementerian.

“Sebagai usulan (penambahan kementerian) sudah bagus. Tapi UU Kementerian Negara harus dikaji ulang dulu. Karena undang-undang ini, jumlah kementerian dibatasi 34 kementerian,” ujarnya.

Sebagai informasi, belakangan ini beredar isu jumlah kementerian negara akan ditambah pada masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Wakil Ketua Partai Gerindra Habiborokhman mengatakan Indonesia butuh banyak kementerian karena negara besar.

Baca juga: Soal Ide Penambahan Kementerian, Katanya 3 Kementerian Koordinasi Cukup.

Dalam konteks ini, ia mengakui perlunya peran banyak pihak agar program pemerintah ke depan bisa berjalan dengan baik.

“Dalam konteks sebuah negara, angka yang besar berarti besar, untunglah saya, negara kita negara besar. Tantangan kita besar, tujuan kita besar,” kata Habiborokhman saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada hari Senin. (6/5/2024).

Wajar kalau kita harus kumpulin banyak orang, kumpulin di pemerintahan, biar besar, sambungnya. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top