PP Muhammadiyah: Anak Bangsa Bermesraan dengan Israel Tak Punya Nurani

JAKARTA, virprom.com – Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas pun mengecam pertemuan tokoh muda Nahdlatul Ulama dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Ia mengatakan dengan tegas bahwa orang-orang yang berhadapan dengan Israel melakukan genosida di Palestina adalah orang-orang yang sudah kehilangan hati nuraninya.

“Ketika ada salah satu masyarakat bangsa ini yang keluar bersama Israel, padahal kita tahu bahwa negara Zionis telah melakukan ketidakadilan dan penindasan terhadap bangsa Palestina, itu adalah bukti bahwa mereka tidak mempunyai hati nurani dan tidak memiliki keadilan dan kemanusiaan,” Boya Anwar. ungkapnya melalui pesan singkat, Senin (7/2024/).

Baca juga: PBNU menyayangkan pertemuan 5 ulama Nahdlatul Ulama dengan Presiden Israel

Menurut Anwar, Indonesia menentang keras agresi militer Israel terhadap Palestina yang dianggap sebagai bentuk kolonialisme.

Dalam pembukaan UUD 1945, para pendiri negara menyatakan bahwa bangsa Indonesia menentang segala penjajahan di dunia karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Palestina tidak hanya kini menjadi negara jajahan, namun sejak Oktober 2023 telah menjadi bagian dari genosida yang telah menewaskan lebih dari 36.000 orang.

Anwar menambahkan: “Situasinya lebih tragis karena sebagian besar korban tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.”

Baca juga: Kemlu Tegaskan Pertemuan 5 Aktivis Nahdlatul Ulama dengan Presiden Israel Tak Ada Kaitannya dengan Sikap Pemerintah

Menurut Anwar, apa pun alasan pertemuan tersebut, rekan senegaranya merasa telah melanggar pembukaan UUD 1945 karena merupakan identitas bangsa.

“Dan ketika identitas kita sebagai sebuah bangsa terkoyak, jelas tidak mudah untuk menyatukannya kembali,” kata Boya.

Oleh karena itu, kami berharap semua pihak menghormati dan menaati Konstitusi agar kita sebagai bangsa tetap bersatu dan negara yang kita cintai bisa maju, tambahnya.

Baca juga: Impor Indonesia dari Israel senilai US$2,76 juta dan merupakan impor terbesar

Sebelumnya beredar foto lima aktivis Nahdlatul Ulama yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pun menyayangkan hal tersebut dan memanggil kelima aktivis tersebut untuk meminta penjelasan.

Nama kelima aktivis tersebut adalah Sukron Makmoun, Zein Al-Maaref, Manawer Aziz, Nour Bahr Al-Ulum, dan Azza Al-Nafisa Dania. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top