[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup “Jetset”

JAKARTA, virprom.com – Pernyataan Presiden baru terpilih Prabowo Subianto yang tidak akan ikut campur dalam pemerintahannya di masa depan terus mendapat tanggapan beragam.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menilai pernyataan Prabowo berbahaya karena bisa menunjukkan gaya kepemimpinan subjektif pada pemerintahan selanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia Pemilihan Umum Hasim Asyyari mengklarifikasi tudingan terkait gaya hidup anggota KPC yang menyewa pesawat pribadi, mengunjungi tempat hiburan malam, dan bermain dengan perempuan.

Baca juga: Janji Nusa Bhakti: Jokowi Sangat Ingin Dekat dengan Prabowo

  1. Prabowo Tak Mau Ganggu Pemerintahannya, PDI-P: Berbahaya

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) melihat pengumuman Presiden terpilih Prabowo Subianto bahwa ia tidak ingin mengganggu pemerintahannya di masa depan sebagai tanda peringatan.

Menurut politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu, pernyataan “Jangan ganggu” yang dilontarkan Prabowo sangat subyektif dan belum ada instrumen hukum yang bisa dijadikan preseden.

“Karena bahasa yang meresahkan itu subjektif sekali. Alat ukurnya tidak ada. Bahaya kalau bicara hubungan anak di suatu negara, tapi alat ukurnya sangat subyektif,” kata Adyan di Satu Meja Kompas TV. pada Rabu (15/5/2024).

Adyan mengatakan, karena tidak ada kriteria hukum, penafsiran “non-intervensi” yang diberikan oleh Prabowo sangat subjektif dan ia khawatir pemerintah di masa depan akan menyalahgunakan kekuasaannya untuk menghentikan kelompok yang tidak setuju.

Baca juga: Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Capai 8 Persen, Irlandia: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus Lebih Tinggi

“Dengan begitu, sangat terbuka untuk ditafsir. Kalau tiba-tiba muncul A, B, C, semua yang kita klasifikasikan sebagai kritik, bisa digolongkan oleh Prabowo sebagai mengkhawatirkan,” kata Adyan.

“Terus alat ukurnya apa? Iya dia tahu,” sambung Adyan. 2. Ketua KPH yang dituding “menyewa pesawat pribadi” untuk bermain klub dan bermain dengan perempuan, memberikan penjelasan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (GEC) Hasim Asyyari menanggapi tudingan Riswan Toni, anggota Komisi II Fraksi Golkar DPRK yang menonjolkan gaya hidup anggota KPU, dari sewa jet pribadi untuk clubbing. .

Pesawat KPU disewa untuk memantau logistik Pemilu 2024 di berbagai daerah, kata Hasim.

“Pesawat itu rencana bea cukai untuk pengendalian logistik. Kita hanya punya waktu 75 hari untuk menyediakan logistiknya, yang ditangani KPU. Kalau logistiknya gagal, kalau gagal di 14 Februari, siapa yang bertanggung jawab?” kata Hasim pada sore hari tanggal 15 2024 saat ditemui di gedung Republik Korea.

Baca Juga: Sindiran Gaya Hidup Pimpinan KPU dan Anggota DPRK: Jet Charter, Clubbing, Tak terkecuali Perempuan…

“Ini soal pengiriman surat suara, terutama formulir surat suara, tepat waktu,” ujarnya.

Menurut Hasim, KPU hanya punya waktu 75 hari untuk menyiapkan logistik pemilu 2024.

Siapa yang harus disalahkan jika pengadaan logistik gagal, tanyanya.

Baca juga: DKPP Sebut KPU Tak Bisa Beri Contoh dengan Sanksi Lain

“Sobat tahukah kalian kalau pengadaan logistik hanya memakan waktu 75 hari, siapa yang tidak ada noda hati? kata Hasim. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top