[POPULER GLOBAL] Situs Web Khusus Permalukan Maskapai | Rumah Kontrakan Jadi Ladang Ganja

virprom.com – Kabar pria yang membuat situs khusus untuk mempermalukan maskapai penerbangan kini menduduki puncak daftar terpopuler sedunia.

Sementara terkait konversi rumah kontrakan di London menjadi ladang ganja, pemiliknya mengalami kerugian Rp 415 juta.

Berita lain yang banyak dibaca di saluran Global virprom.com adalah para petani Lebanon mencari jawaban atas penggunaan fosfor putih oleh pasukan Israel.

Baca juga: Operasi Darat Udara Tentara Niger Tewaskan Lebih dari 100 Orang Bersenjata

Selengkapnya, berikut rangkuman Daftar Populer Global Edisi Kamis Pagi (4/7/2024) hingga Jumat (5/7/2024) yang bisa Anda simak: 1. Pria ini membuat website khusus untuk mempermalukan maskapai penerbangan yang sering kehilangan tas

Seorang pengguna media sosial baru-baru ini membuat situs web untuk melacak status maskapai penerbangan secara real-time dalam hal jumlah bagasi yang hilang secara rutin.

Pieter Levels, seorang pengusaha multi-jutawan, menciptakan situs bagasiolosers.com sebagai proyek balas dendam setelah pacarnya kehilangan koper beberapa minggu lalu.

Lanjutkan bicara

Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini. 2. Rumah sewa di London berubah jadi perkebunan ganja, pemiliknya rugi Rp 415 juta

“Saya menyalakan lampu dan ‘Ya Tuhan, ada hampir satu meter sampah di kamar tidur saya’,” kata Charles Reeves sambil menunjukkan kondisi rumahnya kepada BBC.

“Saya terkejut karena tanah bisa menampung begitu banyak kotoran.”

Reeves baru saja pulang dari pekerjaan di luar negeri ketika dia menemukan rumah keluarganya di London Utara diubah menjadi perkebunan ganja.

Artikel selengkapnya dapat dibaca di sini.

Baca juga: Lukisan batu tertua di dunia berasal dari 51.200 tahun yang lalu di Indonesia 3. Petani Lebanon mencari jawaban atas penggunaan fosfor putih oleh Israel

Terakhir kali petani Lebanon Zakaria Farah menginjakkan kaki di pertaniannya di luar kota selatan Qlayaa adalah pada bulan Januari, namun tidak untuk menanam.

Dengan suara tembakan di kejauhan, ia segera menggali tanah dengan tangannya untuk mengumpulkan sampel yang akan menentukan masa depan pertanian keluarganya.

Setelah mengantongi tanah, Farah, 30, mengirimkan setengah lusin sampel ke laboratorium di American University of Beirut (AUB) untuk dianalisis residu fosfor putih dari pemboman Israel, dengan harapan mengetahui apakah tanahnya dapat ditanami. Kamp setelah berakhirnya permusuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top