[POPULER GLOBAL] Boeing Bisa Dituntut | AS Peringatkan Georgia

virprom.com – Berita pengumuman PBB bahwa 56 persen korban tewas di Gaza adalah perempuan dan anak-anak menduduki puncak daftar artikel trending global saat ini.

Amerika Serikat dapat menuntut Boeing dan AS dapat memperingatkan Georgia jika Rusia melakukan hal yang sama.

Berikut rangkuman artikel top global pagi ini mulai Rabu (15/05/2024) hingga Kamis (16/05/2024).

Baca juga: AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun. PBB: 56 persen dari mereka yang terbunuh di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.

Pada Selasa (15/05/2024), PBB menyebutkan sebagian besar korban serangan Israel adalah perempuan dan anak-anak, mengutip data Kementerian Kesehatan di Gaza.

Pada tanggal 30 April, kementerian mengumumkan bahwa sekitar 25.000 orang telah terbunuh dan sekitar 10.000 lainnya belum ditemukan.

Dikatakan bahwa 40 persen dari mereka yang teridentifikasi lengkap adalah laki-laki, 20 persen perempuan, dan 32 persen adalah anak-anak. Selain itu, delapan persen lainnya adalah orang tua, sebuah kategori yang tidak dikelompokkan berdasarkan gender.

Baca lebih lanjut di sini.

Baca Juga: Italia Buru 142 Terduga Anggota ‘Ndrangheta Mafia 2 AS: Boeing Mungkin Dituntut soal Lion Air, Ethiopian Airlines Jatuh

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) pada Selasa (14/5/2024) mengumumkan bahwa Boeing mungkin akan dituntut atas jatuhnya Lion Air JT-610 dan Ethiopian Airlines ET-302 yang menewaskan total 346 orang.

Dalam suratnya ke pengadilan federal di Texas, dia mengatakan Boeing melanggar perjanjian yang melindunginya dari tuntutan hukum.

Namun, Boeing mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pihaknya akan menghormati kesepakatan tersebut dan membela diri.

Baca lebih lanjut di sini.

Baca Juga: PM Slovakia Tertembak, Perut Terluka 3. Gaza, Mesir Tuduh Israel Tak Berikan Bantuan: Anda Salah Mengartikan Fakta

Menteri Luar Negeri Israel pada Selasa (14/05/2024) menuduh Israel melepaskan tanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Gaza setelah Menteri Luar Negeri Mesir menuduh Mesir menolak membantu wilayah yang dilanda perang tersebut.

Perlu dicatat bahwa pada tanggal 7 Mei, tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah mengambil kendali atas penyeberangan Rafah sisi Palestina yang menuju ke Mesir sebagai bagian dari tindakan untuk menghancurkan organisasi Hamas di sebelah timur kota Rafah.

Tindakan tersebut mendapat tentangan internasional dan akan menutup salah satu jalur akses kemanusiaan utama ke Gaza yang dilanda kekeringan.

Baca lebih lanjut di sini.

Baca Juga: Sulit Dijual, Mobil Listrik Buatan China Menumpuk di Pelabuhan Eropa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top