Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

JAKARTA, virprom.com – Politisi PDI-P Adian Napitulu mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan aparat penegak hukum seperti Kapolri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar berhati-hati dan tidak main-main dengan hukum.

Adian memaparkan soal Harun Masiku dan Sekjen PDI-P Hasto Cristianto yang belakangan tersangkut kasus dugaan penyebaran berita bohong di KPK dan Polda Metro Jaya.

Menurut dia, kasus tersebut sudah lama namun muncul kembali.

“Peristiwa itu sudah terjadi, sudah ada tersangkanya, sudah melewati tahap pemidanaan, sudah empat tahun, harus dikoreksi kalau salah, sudah empat tahun, tiba-tiba. telah terjadi lagi. . Jadi kami bertanya-tanya, ‘Oh, tidak ada apa-apanya bagimu? kata Adian dalam diskusi kelompok di Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2024).

Baca Juga: Politisi PDI-P Sebut Sidang Hasto Dekat dengan Politik Hukum, Kasus Harun Masiku Musiman

Banyaknya pertanyaan tersebut, lanjut Adian, mungkin memberikan kesan aparat penegak hukum terkesan selektif dalam menindas pihak tertentu.

Dalam konteks itu, Adien melihat aparat penegak hukum was-was mengaitkan Hasto dengan kasus Harun Masiku.

Namun Adiyan menyayangkan tindakan aparat penegak hukum yang melakukan hal tersebut. Hal ini berdampak pada berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia.

“Kenapa mendidih? Percaya, percaya. Jadi kalau perlahan-lahan kredibilitas negara hilang maka akan terjadi krisis keuangan, hati-hati,” kata Adiyan.

“Orang tidak tahu siapa yang harus dipercaya, para pebisnis tidak tahu siapa yang harus dipercaya, pekerja tidak tahu siapa yang harus dipercaya, politisi tidak tahu siapa yang harus dipercaya, penegak hukum tidak tahu.” tahu siapa yang ingin mereka percayai,” lanjutnya.

Baca Juga: Soal Harun Masiku, Wakil Ketua KPK Ingatkan Penyidik ​​Tak Ikuti Perintah Luar Negeri: Kalau Ketahuan, Saya Pecat Anda!

Anggota DPR dari Partai PDI-P ini mengatakan, masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap penegakan hukum.

Di sisi lain, Adiyan juga memperkirakan hilangnya kepercayaan akan berdampak pada perekonomian negara.

Lagi-lagi menurutnya masyarakat menjadi korban. Oleh karena itu, ia meminta Presiden Jokowi, Kapolri, dan Komisi Pemberantasan Korupsi harus waspada dalam menegakkan hukum.

“Melalui pertemuan ini saya ingin menyampaikan kepada Presiden Jokowi, Kapolri, lembaga antirasuah dan sebagainya, untuk berhati-hati dan tidak mengulangi kejadian yang lalu. Pemimpin kita tidak melakukan hal itu. Cukup mengetahui kapan untuk mengatakannya,” pungkas Adiyan.

Baca juga: Moldoko yakin aparat bisa menangkap Harun Masiku dalam waktu dekat

Sebagai informasi, Hasto dipanggil Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan terkait dugaan penyebaran informasi palsu kepada masyarakat.

Komentar Hasto dalam wawancara televisi baru-baru ini memicu protes di beberapa wilayah Jakarta. Karena itu, dia dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Tak lama kemudian, Hasto dipanggil sebagai saksi oleh KPK.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepakat mengusut keberadaan mantan kader PDI Perjuangan Harun Masiku yang diduga penerima suap dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena buron.

Harun diduga menyuap mantan Komisioner Pemilihan Umum (KPU) Wahu Setiawan dan Bawaslu Roniai hingga mantan anggota Teo Friedelina untuk memuluskan langkahnya menjadi anggota DPR melalui Suksesi Sementara (PAW). Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top