PKS Putuskan Gabung KIM Plus, Pengamat: Daya Tahan Politiknya Melemah

JAKARTA, virprom.com – Agung Baskoro, Direktur Eksekutif Trias Politica Strategies, menilai resistensi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap sikap antipemerintah kini sudah berkurang signifikan.

Agong mengatakan, hal itu menjadi salah satu alasan PKR berubah haluan, bergabung dengan Aliansi Indonesia untuk Kemajuan (KIM) Plus, dan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto Gibran Rakhabumin Rakhine.

“Secara organisasi, PKR sudah dua periode kehilangan kekuasaan sehingga ketahanan politiknya melemah. Apalagi jika kita harus kembali ‘puasa politik’ yang tentunya bukan perkara mudah.”

Agung melanjutkan, bergabungnya PKS di KIM Plus juga tidak lepas dari tawaran pekerjaan yang menarik.

Baca Juga: PKS Gabung KIM Plus Dukung Prabowo-Gibran, Sermin Tak Tahan Dibalas

Misalnya saja, ia mengatakan jika bergabung dengan KIM Plus dan menjadi calon Wakil Gubernur Jakarta dari PKR, pasti akan menjadi pertimbangan partai.

“Pada saat yang sama, dalam konteks nasional, arahnya adalah menuju kursi kabinet dan insentif sumber daya lainnya,” kata Agung.

Meski demikian, Agong menilai PKR masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjaga persatuan kader akar rumputnya.

Sebab, langkah PKS bergabung dengan KIM Plus kemungkinan akan memicu gelombang protes dari aktivis simpatisan PKS.

“PKR akan menguji kekuatan mesin politik akar rumputnya. Apakah ia akan tetap kokoh atau justru melemah seiring dengan perubahan sikap politik terhadap pemerintah,” kata Agong. “

Baca Juga: PKS Tarik Dukungan ke Anees Basvedan, Akui Tak Khawatir Ditinggal Pemilih

Diberitakan sebelumnya, PKS menyatakan akan bergabung dengan KIM Plus dan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Umum PKS Ahmad Syakhoo mengungkapkan, keputusan bergabung dalam koalisi dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran berdasarkan hasil pembahasan Dewan Keamanan PKS.

Berdasarkan tinjauan Dewan Syura ke-11 yang dilaksanakan pada tanggal 9 hingga 12 Agustus 2024, PKS mengumumkan bahwa hasil tinjauan Dewan Syura memang on track untuk bergabung dalam aliansi, kata Syakhu kepada wartawan di Tangerang, Selasa (20/20). . ) Agustus 2024).

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Abo Bakar Habousi menegaskan, masuknya Partai Keadilan pada Kim Jong-un juga berarti dukungan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Iya tentu (Prabovo-Gibran juga akan mendukung pemerintah) Insya Allah,” jelas Abu Bakar.

Sekadar informasi, PKS berbeda kubu dengan Prabowo Subianto pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

PKS membentuk Aliansi Perubahan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nasdem, termasuk calon presiden dan wakil presiden Anis Baswedan-Muhaymin Iskandar.

PKR telah keluar dari pemerintahan selama hampir satu dekade di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dengarkan berita terkini dan pilihan terbaik kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top