PKS Lebih Pilih Kader Sendiri di Opsi Kedua, Anies Tak Lagi Dipertimbangkan?

JAKARTA, virprom.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjajaki opsi kedua untuk menghubungi pimpinan partai politik lain, termasuk Komite Koordinasi Indonesia Maju (KIM), setelah batas waktu pencalonan Anis Beswadan-Sohibul Iman pada 4 Agustus.

Juru Bicara PKS Mohammad Rehhid mengatakan, PKS terus bekerja keras dalam pencarian ini dan lebih memilih mencalonkan kadernya sendiri untuk maju di Pilkada Jakarta.

Mengingat PKS merupakan partai dengan jumlah kursi terbanyak di Jakarta, yaitu 18 kursi.

Keputusan yang tidak berubah sejak awal adalah aspirasi masyarakat Jakarta mendapat amanah tertinggi di PKS. Sejak kita menang pemilu, PKS memutuskan kadernya maju sebagai calon umum atau calon wakil gubernur, ini itu keputusannya,” kata DPP PKS di Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024).

Baca juga: PKS Pilih Jajaki Kontak dengan Kim di Pilkada Jakarta Usai Anis Kalah Waktu.

Vrehed mengatakan, PKS juga berupaya memilih kadernya pada opsi pertama, terutama ketika memutuskan memilih pasangan Anis Beswedan-Sohibul Iman pada 25 Juni 2024.

Sohibul merupakan kader PKS yang sebelumnya pernah menduduki beberapa jabatan antara lain Ketua DPP PKS bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Teknologi (Equintech).

Opsi kedua, partainya akan berupaya mengusung kadernya untuk mencalonkan diri di Pilkada Jakarta.

Katanya, sekarang opsi kedua juga sama, kita usulkan apakah kader kita akan dipilih menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur.

Baca: Keputusan Dewan: PKS terus komunikasi dengan pimpinan parpol lain terkait pilkada.

Namun, dia belum memberikan jawaban tegas apakah foto Anis Baswedan yang bukan kader tidak akan dipertimbangkan pada opsi kedua.

Ia hanya mengatakan opsi kedua berbeda dengan opsi pertama

“Tentunya opsi kedua ini berbeda dengan opsi pertama,” kata Vrehed.

Sebagai informasi, menjelang PKS pada 25 Juni 2024 D.K.

Anis diberi waktu 40 hari hingga 4 Agustus 2024 untuk mencari dukungan tambahan di Pilkada Jakarta. Pasalnya, PKS masih memiliki 18 kursi, terpaut 4 kursi untuk memilih calon dari masyarakat umum.

Sayangnya, hingga 4 Agustus, belum ada partai politik yang memberikan dukungan resmi kepada pasangan Anis-Sohibul.

Baca Juga: Pan Mengatakan Kim-P.K. pada Kawagoe Ridwan Kamil Komunikasi berjalan dengan baik

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Vereed mengatakan batas waktu 40 hari yang diberikan PKS untuk memastikan apakah penggabungan Anis-Sohibul bisa berjalan telah terlampaui. Anis menambahkan, 40 hari cukup untuk meminta dukungan

“Sebenarnya batas waktu 40 hari yaitu terhitung tanggal 25 Juni sudah cukup waktu pengumuman pasangan Anis-Sohibul Iman untuk bekerja sama mendapatkan tiket ini ke Mas Anis, saat diminta konfirmasi virprom.com (7/8/2024) malam.

Baru-baru ini, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zainuddin Mun mengatakan Anis Beswedan tidak boleh mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.

PKS juga tengah berkoordinasi dengan partai politik di Komite Koordinasi Indonesia Maju (KIM) Pilkada Jakarta. Partai Golkar sendiri mendukung Ridwan Kamil yang maju sebagai calon gubernur Jakarta pada pilkada tahun ini. Dengarkan berita terhangat dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top