PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

JAKARTA, virprom.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan akan fokus memperjuangkan kepentingan rakyat jika bergabung dengan pemerintah atau menjadi partai oposisi.

“Bagi kami, kami fokus baik di dalam maupun di luar,” kata Juru Bicara PKS Pippin Sopian dalam acara One Table The Forum, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (2/5/2024).

Pipin mengatakan, dengan pengalaman 10 tahun di pemerintahan dan hampir 10 tahun di oposisi, Presiden dan Wakil Presiden terpilih PKS Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming bisa memahami bahwa dirinya tidak akan bergabung dengan pemerintahan Raka.

PKS pun paham, lanjutnya, ajakan yang dilontarkan Prabowo tidak serta merta berarti harus berada di pemerintahan.

Baca juga: Gelora PKS Tak Mau Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusan Tunggu Dia Terpilih Sebagai Presiden

Makanya, kader PKS pasti akan keluar dari pimpinan partai ketika mereka mengambil alih. Oleh karena itu, kami tidak dalam posisi untuk memperebutkan menteri, karena kami belum mengambil keputusan, kata Pippin.

Pippin melanjutkan: “Kami sepakat bahwa bahasa yang mencakup semua hal tidak harus ada, sesuatu yang sesuai untuk demokrasi harus dikeluarkan.

Pippin mengatakan, posisi PKS sebagai partai oposisi akan tetap bertahan hingga berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin pada 20 Oktober 2024.

Setelah itu, pembicaraan Dewan Syura PKS akan mengambil langkah menuju pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca juga: PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Jika memilih keluar dari pemerintahan, PKS akan menjadi penyambung aspirasi masyarakat yang kritis terhadap kebijakan dan kinerja pemerintah.

Sebaliknya, jika memutuskan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS akan sukses dengan kepemimpinan 10 tahun presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelumnya diberitakan ada 3 parpol yang ingin bergabung di kubu Prabowo-Gibran. Ada Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Samrudh (PKS).

Padahal ketiga partai tersebut membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung calon presiden dan wakil presiden Enis Basvedan-Muhaimin Iskandar dan menghadapi Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Baca juga: Partai Gelora Tolak Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Provokasi

Namun belum ada keputusan apakah Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan menerima ketiga partai tersebut.

Di sisi lain, pemberitaan adanya upaya dialog antara PKS dan Prabowo menimbulkan kegaduhan di pihak salah satu anggota KIM, Partai Gelora.

Partai Gelora bereaksi keras dan menolak tawaran PKS untuk mendekati kubu Prabowo-Gibran dengan alasan perbedaan sikap politik pasca Pilpres 2024.

Beberapa tokoh Partai Gelora merupakan mantan kader PKS seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfuz Siddique. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top