PKB Anggap Pernyataan Lukman Edy Usang: Sudah Bukan Kader Sejak 10 Tahun Lalu

Jakarta, Kompas. KAM – Wakil Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazeel Al-Fouyed menyebut Luqman Idi bukan lagi kader PKB.

Oleh karena itu, dia menilai seluruh pernyataan Luqman Idi saat berbicara di gedung Majelis Pengurus Nihad Ulama (PBNU) tidak memiliki dasar yang kuat terhadap PKB.

“Luqman Idi sudah tidak menjadi anggota PKB, sehingga keterangannya tidak mempunyai legal standing, tidak berhak menyebut nama PKB,” kata Jazeel saat dikonfirmasi, Rabu (31/7/2024).

Jazeel menilai pernyataan Luqman soal PKB sudah ketinggalan zaman.

Ia juga menyebut mantan Sekjen PKB itu ingin memecah belah kekuasaan partai.

Baca Juga: Setelah Luqman Eddy, PBNU akan lebih banyak menurunkan tokoh PKB

Pernyataan tersebut sudah ketinggalan zaman, menyesatkan dan bertujuan memecah belah solidaritas PKB, ujarnya.

Menanggapi ucapan Luqman, Wakil MPR itu menyebut kekuasaan Syura Syura di bawah pimpinan pimpinan PKB Jenderal Muhymin Iskandar atau Kik Amin dicopot.

“Dewan Bayangan tetap mempunyai fungsi dan kewenangan sesuai AD/ART. Dengan hasil Kongres PKB di Bali, maka dapat dipahami bahwa Ketua Umum merupakan pemegang kekuasaan Kongres yang mempunyai kekuasaan tertinggi di partai.” tekanan

Ia menambahkan, belum ada pemberitahuan dari Luqman di PKB untuk menemui PBNU hari ini. Sebab sudah bukan kader PKB lagi.

“(Laqman bukan lagi kader PKB) 10 tahun lalu,” tutupnya.

Baca Juga: Mantan Sekjen PBNU Sebut PKB Tak Anggap Campur Tangan Parpol

Seperti diberitakan sebelumnya, Luqman Edi menerima undangan PBNU untuk menjelaskan kisruh antara PKB dan PBNU pada Rabu sore.

Ia bertemu dengan sejumlah perwakilan PBNU sekitar 2 jam di kantor PBNU, kawasan Keramat Raya, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan tersebut, Luqman mengaku diminta menjelaskan kondisi internal PKB di bawah kepemimpinan Kik Amin.

Ia juga menjelaskan, kemungkinan terjadinya kekisruhan antara PKB dan PBNU adalah karena kepemimpinan Kik Amin menghilangkan sebagian besar kekuasaan Dewan Bayangan.

Luqman mengatakan: “Yang disimpulkan tim tadi, Kik Amin secara sistematis ingin menghilangkan peran Majelis Soro, dan akhirnya peran NU. Jadi Kik Amin ingin memusatkan PKB pada dirinya.” Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top