Pertemuan Gus Yahya dan Jokowi di Istana di Tengah Isu Konflik PBNU-PKB

JAKARTA, virprom.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Rabu (14/8/2024) sore. Dalam pertemuan tersebut turut hadir Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar dan Wakil Rais Aam PBNU Anwar Iskandar.

Pantauan virprom.com, ketiga tokoh PBNU itu tiba di Istana sekitar pukul 16.33 WIB. Sekaligus, Presiden Jokowi memberikan tanda jasa dan tanda kehormatan kepada masyarakat Tanah Air.

Baca Juga: Gus Yahya Tegaskan Pansus PBNU Bidang PKB Bukan Personal Tapi Aksi Korporasi.

Saat wartawan mencoba menanyakan maksud pertemuan Gus Yahya dengan Presiden Jokowi, Gus Yahya enggan menjawab. “Nanti saja,” kata Yahya.

Jurnalis pun menanyakan apakah Gus Yahya akan melaporkan konflik PBNU dan PKB kepada presiden. Namun Gus Yahya belum memberikan jawaban tegas terkait persoalan tersebut. Pertemuan dua jam dengan Jokowi

Pertemuan Gus Yahya dengan Presiden Jokowi berlangsung hampir dua jam dan ketiganya meninggalkan Istana sekitar pukul 18.27 WIB.

Usai pertemuan, Gus Yahya menyampaikan tujuan utamanya mendampingi kedua pimpinan PBNU yang mengucapkan terima kasih kepada Presiden atas dukungannya selama dua pemerintahan. Antara lain membantu membangun Universitas NU di Yogyakarta dan menghubungkan NU dengan Presiden Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed.

Kita berharap ke depan, meski bukan presiden lagi, kita bisa terus bersama Pak Jokowi sendiri, kata Gus Yahya.

“Ada beberapa hal lain yang juga dibicarakan. Misalnya, kiai berharap nantinya kita bisa terbantu untuk bisa terhubung dengan pihak yang tahu siapa yang berwenang mengelola dana abadi pesantren tersebut. Karena dan kami di NU sedang membuat rencana yang meniru BOS, tapi untuk sekolah Muslim,” tambahnya.

Baca Juga: Presiden PBNU Minta Pengurus Daerah NU di Indonesia Bergerak Membenahi PKB

Selain itu, kata Gus Yahya, Presiden Jokowi menanyakan konflik PBNU dan PKB. Gus Yahya mengaku sudah memberikan penjelasan agar Presiden Jokowi bisa memahami situasi tersebut.

“Iya kami sedikit terharu, beliau (Presiden) menanyakan apa yang terjadi dan menjelaskan kepada beliau. Saya jelaskan semuanya dan bisa memahami dan menerima dengan baik,” kata Gus Yahya saat bertemu dengan Jokowi.

Namun, Gus Yahya mengatakan belum ada saran atau solusi yang baik dari presiden atas perselisihan tersebut, karena menurutnya penyelesaian perselisihan harus dilakukan secara internal oleh semua pihak.

“Tidak ada (saran atau solusi). Dia diberitahu, tapi saya hanya menjelaskan karena dia tidak menyadari ada masalah seperti itu. Ya, saya jelaskan apa yang terjadi, dia bisa memahami dan menerima dengan baik, ” jelasnya. Gus Yahya. Gus Yahya ditolak PKB

Sebelum pertemuan, PKB menyatakan menolak campur tangan PBNU dalam urusan politik di internal partai.

Ketua DPP PKB Ahmad Iman Sukri menegaskan, PKB memiliki kedekatan dengan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai wadah aspirasi politik anggota NU, bukan PBNU.

Baca Juga: Soal Pilkada Jakarta, PKB Sebut Banyak Kemiripannya dengan Gerindra

Hal itu disampaikannya menanggapi penunjukan Gus Yahya oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar untuk memajukan PKB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top