Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

JAKARTA, virprom.com – TNI mengerahkan beberapa alat sistem senjata berat (Alutsista) untuk menyasar atmosfer saat Forum Air Dunia (KTT) tingkat tinggi Dunia (WWF) digelar di Bali.

TNI membagi keamanan udara menjadi tiga divisi fungsional, yaitu Penegakan Hukum dan Keamanan Wilayah Udara (Gakumpamvilud), Mobilitas Udara (Mobud), dan Teknologi Pengamatan dan Cuaca Udara.

Satgas Gakumpamvilud mengerahkan jet tempur F-16, Sukhoi Su-27/30 dan T-50i Golden Eagle serta rudal Smart Hunter dan Tune Chiron.

Baca juga: Jokowi Kenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih di Pembukaan World Water Forum

 

Nantinya, unit radar tersebut meliputi Satuan Radar (SATRAD) 221, SATRAD 222, SATRAD 223 dan SATRAD 226, Marine Command Center (MCC) Bandara Ngurah Rai, MCC Surabaya dan MCC Makassar serta peralatan anti drone.

Nantinya, Mobud mengerahkan pesawat Hercules dari Skuadron Udara 32, Sayap Udara 2, Pangkalan Udara (Landasan Udara) Abdulrachman Saleh dan Skuadron Udara 33, Sayap Udara 5, Lanud Hasanuddin.

Helikopter medis dan penyelamat dari Lanud Atong Sendjaja, Skuadron 100 TNI AL, dan Polri juga disiagakan.

Subsatgas Mobud bertugas untuk melepas tenaga dan tenaga medis, kata Asep Vahu Vijaya, Kolonel (PNB) Assep Vayu Vijaya, Dansubsatgas Mobud untuk Pengamanan VVIP pada KTT WWF ke-10, dalam rilis Informasi TNI. Pusat pada hari Senin. (20/5/2024).

Baca juga: Giliran Jokowi Tuan Rumah Para Pemimpin Delegasi Pertemuan World Water Forum

Nantinya, Sub Tugas Khusus atau Satgas Pengamatan Udara dan Teknologi Cuaca memelihara dua unsur, yakni unsur pesawat pengintai Boeing 737 dari Skuadron Udara 5 Sayap Udara 5 Lanud Hasanuddin Makassar.

Skuadron Udara 4 Sayap Udara 2 unsur teknologi perubahan iklim dengan pesawat C-212 dari Lanud Abdulrachman Saleh, kata Assep Vahyu.

Sementara itu, TNI mengerahkan 12.000 prajurit untuk mengamankan KTT WWF ke-10 di Bali pada 18 Mei 2024 hingga 25 Mei 2024.

Kepala Intelijen TNI (Kapuspen) Mayjen R Nugraha Gumilar mengatakan, 12.000 prajurit itu meliputi tiga wilayah.

Dalam pertemuan Senin (29/4/2024), Gumilar mengatakan, “Tentara Daerah (Kodam IX/Udayana) itulah yang ditahan di sana.”

Prajurit dikerahkan bersama tenaga medis TNI karena TNI bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan. Dengarkan berita dan pilihan cerita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top