Perputaran Uang Sindikat Judi dan Pornografi “Online” Jaringan Taiwan Capai Rp 500 M

JAKARTA, virprom.com – Badan Reserse Kriminal (Dittipidum) Polri mengungkap peredaran uang dari sindikat perjudian dan pornografi di situs Taiwan mencapai Rp 500 miliar.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Jenderal Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, angka tersebut merupakan penjumlahan dalam tiga bulan sejak perjudian dan skandal itu terjadi.

Di Polri, Djuhandhani mengatakan: “Pengungkapan aktivitas kriminal perjudian dan pornografi di situs Taiwan merugikan masyarakat, dimana peredaran uang di sindikat perjudian internasional mencapai Rp 500 miliar dalam tiga bulan.” Kantor Pusat, Jakarta, Senin (8/7/2024).

Baca juga: Melarang Situs Judi Saja Tidak Cukup

Djuhandhani mengaku akan berkoordinasi dengan PPATK untuk mengungkap aliran uang tersebut.

Dan jika kita melihat semua itu, maka jawaban logisnya adalah menegur dan melanjutkan penyidikan terhadap TPPU, ujarnya.

Kasus tersebut diungkap pejabat Dittipidum pada 24 Juni 2024. Sejak berita ini diturunkan, 7 tersangka telah ditangkap dan satu orang masih buron.

Para penjahat yang ditangkap beroperasi di wilayah ilegal. Kantor operasional berlokasi di Karawaci, Tangerang, Banten.

Sementara itu, mereka dikuasai buronan berinisial K yang berkewarganegaraan Taiwan.

“Selama K masih DPO, kami terus menghubungi Hubinter (Divisi) untuk mengidentifikasi K,” ujarnya.

Djuhandani mengatakan, kegiatan perjudian dan pornografi tersebut dilakukan sejak Desember 2023 hingga April 2024.

Mereka diduga mengoperasikan situs perjudian dan pornografi dengan akun panas 51 dan 82.

Djuhandhani mengatakan: “Ada dua situs perjudian yang situsnya sering berganti domain untuk menyembunyikan diri. Hot51 menawarkan dua layanan, yaitu layanan perjudian dan layanan video porno.”

Baca Juga: Bareskrim Tetapkan 8 Tersangka Jaringan Perjudian dan Pornografi Taiwan

Menurut dia, buronan K telah mendirikan kantor di Karawaci dan sedang mencari orang Indonesia untuk menjalankannya.

Beberapa di antaranya bekerja sebagai admin, penyedia produk, layanan pelanggan, bahkan untuk situs pornografi.

Djuhandhani mengatakan, “Pembawa acara bertindak tatap muka sambil mengenakan pakaian yang tidak pantas atau seksual, bahkan telanjang dan berhubungan seks.”

“Di sela-sela itu, pegawai bertugas mengatur jam kerja dan mencatat kinerja tuan rumah serta mendistribusikan pendapatan atau gaji atau bonus,” imbuhnya. Dengarkan berita terkini dan pilih berita di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top