Pernah Dianggap Simbol Status, Susu Jadi Sumber Nutrisi yang Praktis

virprom.com – Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengelompokkan susu ke dalam makanan yang mudah didapat, murah, dan bergizi. Susu sapi merupakan susu yang paling banyak dikonsumsi di dunia.

Manusia diyakini sudah mulai meminum susu sapi 9.000 tahun yang lalu. Sedangkan penggunaan susu sapi untuk menyapih bayi manusia diperkirakan sudah dimulai pada Zaman Perunggu atau sekitar 3.000 tahun yang lalu.

Dikutip dari Kompas.id, budaya minum susu di Indonesia mulai populer pada akhir abad ke-19 yang diperkenalkan oleh orang-orang Eropa yang melakukan perjalanan ke Hindia Belanda.

Seiring berjalannya waktu, budaya minum susu pun diadopsi oleh masyarakat pribumi, terutama para sesepuh dan sesepuh. Mereka mengonsumsi susu bukan hanya karena manfaatnya bagi tubuh, tapi juga sebagai simbol status sosial.

Dengan pasar yang semakin luas, industri susu mulai tumbuh subur di Hindia Belanda. Di banyak kota besar di Hindia Belanda, peternakan dan perusahaan susu rumahan bermunculan, yang didirikan oleh orang Belanda, Cina, dan masyarakat lokal. Iklan terkait susu semakin banyak bermunculan di surat kabar.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Susu di Hari Susu Sedunia 2021

Malnutrisi pada anak-anak Indonesia

Sejarawan Agus Setiawan mengatakan, pasca kemerdekaan, susu masih dianggap sebagai minuman kalangan elit dan ketersediaannya terbatas.

“Pasca kemerdekaan, keadaan anak-anak di Indonesia sangat memprihatinkan karena kebutuhan gizinya tidak terpenuhi, sulit mendapatkan gizi. Pada hari-hari pertama kemerdekaan dapat dikatakan kebutuhan gizi tidak seimbang karena masyarakat lebih memilih makan karbohidrat. . Makanannya seperti jagung, nasi, dan singkong,” jelas Agus.

Pada tahun 1954, pemerintah Indonesia dan PBB bersama-sama membuat program khusus untuk mendukung kecukupan protein nasional. Pada tahun 1954, NV Saridele, pendahulu Sarihusa, didirikan dan mulai beroperasi di Yogyakarta. Ini merupakan langkah awal lahirnya brand legendaris SGM.

Baca Juga: Pentingnya Mengecek Kandungan Gizi pada Susu Bayi

“Perjalanan panjang SGM dalam memberikan nutrisi terbaik bagi negeri dimulai dari tim dokter Universitas Indonesia yang banyak menghabiskan waktunya di RSCM, berupaya mencari formulasi produk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak Indonesia,” ujarnya. dikatakan.

VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menambahkan, dimulai dari Yogyakarta, seluruh produk Sarihusada saat ini diproduksi di 4 pabrik yang tersebar di Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.

“Memiliki jejak sejarah di Indonesia sejak tahun 1954, kami berkomitmen untuk menjaga kualitas dan produk terbaik buatan Indonesia agar lebih mudah dijangkau oleh konsumen,” ujarnya dalam siaran pers memperingati Hari Susu Sedunia setiap tanggal 1 Juni.

Ahli Gizi Prof. Shri Anna Marliathy mengatakan susu memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak serta kesehatan seluruh anggota keluarga.

Ia mengatakan, masih banyak anak di Indonesia yang mengalami kekurangan zat besi sehingga dapat menghambat perkembangan otak dan menyebabkan stunting.

Baca juga: Perbedaan Protein Hewani dan Nabati untuk Cegah Stunting pada Anak

Faktanya, 1 dari 3 anak di Indonesia berisiko mengalami stunting karena kekurangan zat besi. Salah satu upaya untuk mencegah kekurangan zat besi pada anak adalah dengan memastikan mereka mendapatkan cukup zat besi, terutama dari makanan hewani, kata profesor tersebut. Sri Anna

Menurutnya, makanan hewani seperti susu mengandung zat besi yang mudah diserap tubuh. Selain itu, susu pertumbuhan juga mengandung kalsium, omega 3 serta vitamin dan mineral lainnya.

Sayangnya konsumsi susu di Indonesia masih rendah. Badan Pusat Statistik mencatat rata-rata konsumsi susu di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 16,27 per kapita per tahun.

Jumlah tersebut masih lebih rendah dibandingkan rata-rata konsumsi susu di negara-negara Asia Tenggara, yaitu Malaysia sebesar 36,2 kilogram per orang per tahun, Myanmar sebesar 26,7 kilogram per orang per tahun, dan Thailand sebesar 22,2 kilogram per orang per tahun.

Rendahnya tingkat konsumsi susu ini mempengaruhi kualitas gizi masyarakat. Susu mengandung nutrisi yang baik dan lengkap.

Baca Juga: Kapan waktu terbaik bayi minum susu? Begini penjelasannya… Dengarkan berita terhangat dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top