Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

BEIRUT, virprom.com – Saat konflik Gaza terus berkecamuk memasuki bulan kedelapan, kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran sedang mempersiapkan serangan mendadak ke Israel. 

Sekretaris Jenderal kelompok itu, Hassan Nasrallah, memperingatkan Israel dalam pidatonya di televisi untuk bersiap menghadapi kejutan.

“Anda harus mengharapkan kejutan dari perlawanan kami,” ujarnya pada Jumat (24/05/2024) dalam rangka memperingati 24 tahun Hari Perlawanan dan Pembebasan.

Baca Juga: Serangan Israel Bakar Pengungsi Rafah Hidup-hidup, Saksi Menggambarkan Kengeriannya

Yahoo News melaporkan bahwa Hizbullah, yang muncul sebagai kekuatan dahsyat selama perang saudara di Lebanon, terlibat dalam perang melawan Israel sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan Palestina dan Gaza.

Israel telah melancarkan serangan militer di Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Hamas Palestina yang menewaskan lebih dari 1.000 orang di kota-kota yang berbatasan dengan Israel.

Namun para pemimpin Israel sendiri mengakui bahwa mereka belum mencapai satu pun tujuan mereka dalam perang Gaza, tegas Nasrallah. 

Dia mengutip pengakuan Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel Zachi Hanegbi bahwa mereka belum mencapai tujuan strategis apa pun dan mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun.

Nasrallah juga merujuk pada bencana yang dialami Israel yang didukung Barat.

“Pengakuan negara Palestina oleh banyak negara Eropa merupakan pukulan besar terhadap pendudukan,” kata Middle East Monitor.

Pengakuan tersebut, kata dia, merupakan salah satu dampak dari banjir Al-Aqsa atau serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.

“Salah satu akibat dari banjir Al-Aqsa dan tekad mencegahnya adalah hari ini Israel hadir di hadapan ICC (Pengadilan Kriminal Internasional),” ujarnya.

Baca Juga: Serangan Israel ke Rafah menuai kritik tajam dari berbagai negara

Nasrallah menuduh Israel tidak menghormati resolusi internasional dan melakukan serangan kekerasan di Rafah, meskipun Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan penghentian segera serangan militernya.

Baca Juga: PM Israel: Serangan Kamp Rafah Tidak Dimaksudkan Menimbulkan Korban Sipil

Hanegbi, yang merupakan pembantu utama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan setelah keputusan ICJ bahwa negaranya memiliki hak untuk membela diri. Dengarkan berita terkini dan berita pemilu kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top