Perbedaan Kelelahan Panas dan Sengatan Panas

Oleh Hannah Fuchs/DW Indonesia

virprom.com – Datangnya matahari pada musim panas di belahan bumi utara mendorong masyarakat untuk berjemur atau keluar rumah. Namun paparan panas dan sinar matahari berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Apalagi bagi orang yang harus bekerja di luar ruangan, terik matahari bisa menyebabkan heat exhaustion atau bahkan heatstroke.

Istilah kelelahan akibat panas dan sengatan panas sering kali disalahartikan sebagai hal yang sama. Faktanya, kedua istilah tersebut merujuk pada fase berbeda ketika suhu tubuh meningkat seiring dengan paparan udara panas. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

Baca juga: Strategi Pekerja Outdoor di Hong Kong Atasi Panas Ekstrim Apa Itu Kelelahan Panas?

Sinar matahari yang terik atau panas yang ekstrim dapat membuat tubuh menjadi terlalu panas dan menyebabkan kelelahan.

Kelelahan akibat panas adalah kelainan yang berhubungan dengan panas seperti ruam panas, kram panas, atau sengatan panas.

Meski tidak seserius sengatan panas, kelelahan akibat panas, jika tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan varian yang lebih serius.

Sakit kepala biasanya merupakan gejala pertama dari kelelahan akibat panas. Selain wajah merah atau keringat berlebih, penderita kelelahan panas biasanya bergerak lambat dan sering merasa mual atau ingin muntah.

Dalam kasus akut, kelelahan akibat panas dapat membuat pasien tidak sadarkan diri.

Ironisnya, kulit seseorang yang mengalami kelelahan panas biasanya tidak terasa hangat, melainkan sejuk. Kelelahan akibat panas: Apa solusinya?

Pertama-tama, mereka yang menderita kelelahan akibat panas harus segera dijauhkan dari sinar matahari, dipindahkan ke tempat sejuk atau teduh, dan harus minum air secepat mungkin.

Kain sejuk dan lembap dapat membantu mendinginkan tubuh. Selain itu, seseorang yang menderita kelelahan akibat panas harus minum banyak cairan untuk mengembalikan tingkat hidrasi menjadi normal.

Air dingin atau minuman olahraga menggantikan garam yang hilang, tapi hindari alkohol dan kafein.

Hal ini dapat membuat pasien semakin mengalami dehidrasi, selain keringat berlebih, yang menurut para ahli dapat menyebabkan hilangnya cairan tambahan hingga dua liter pada hari yang sangat panas.

Pasien memerlukan istirahat total sampai gejalanya membaik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top