Perang Israel-Hezbollah Kali Ini Mungkin Akan Jauh Lebih Berbahaya

“Kita bisa menjerumuskan Lebanon sepenuhnya ke dalam kegelapan dan menghancurkan kekuatan Hizbullah dalam hitungan hari,” kata mantan anggota kabinet perang Israel Benny Gantz dalam konferensi di Universitas Reichman di Herzliya, Israel, Selasa (25/6/2024).

Perkataan Gantz tidak sepenuhnya salah. Jaringan listrik yang tidak stabil dan keruntuhan ekonomi selama beberapa dekade membuat Lebanon terlalu rentan terhadap keruntuhan. Beberapa serangan udara dapat dengan mudah menghancurkan Lebanon jika tepat sasaran.

Namun, menghancurkan kekuatan Hizbullah dalam beberapa hari akan menjadi tugas yang lebih sulit.

Baca Juga: Sejarah, Kekuatan, Peran dan Dampak Kelompok Hizbullah

Israel berencana melakukan perlawanan ulang setelah perangnya yang tidak membuahkan hasil dengan Hizbullah pada tahun 2006. Pada saat yang sama, Hizbullah juga telah mempersiapkan serangan balik sejak lama.

Menurut perkiraan Israel, persenjataan Hizbullah saat ini mencakup setidaknya 150.000 rudal dan roket. Israel kemudian memperkirakan kelompok itu telah menembakkan sekitar 5.000 rudal sejak Oktober tahun lalu. Artinya sebagian besar senjata masih utuh.

Tak hanya kalah jumlah, persenjataan Hizbullah juga canggih. CNN melaporkan bahwa para pejabat Israel terkejut dengan kecanggihan serangan kelompok militan tersebut.

Ini termasuk serangan sistematis yang ditargetkan terhadap berbagai pos pengawasan Israel di sepanjang perbatasan, menembak jatuh pesawat tak berawak Israel dan serangan terhadap baterai Iron Dome dan pertahanan anti-drone Israel.

Mungkin kejutan terbesar bagi Israel adalah rekaman drone berdurasi sembilan menit yang dipublikasikan secara online oleh Hizbullah yang menunjukkan infrastruktur sipil dan militer yang sangat sensitif di dan sekitar kota Haifa di Israel utara. Terlatih dan disiplin

Hizbullah mungkin akan mengerahkan sekitar 40.000 hingga 50.000 pejuang. Faktanya, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan mereka bisa mengirimkan 100.000 pejuang. Tak hanya itu, banyak dari mereka juga mendapatkan pengalaman bertempur saat berperang bersama pasukan pemerintah Suriah dalam perang saudara di negara tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top