Penyebab Wakil Badminton Indonesia Tersingkir Awal di Mata PBSI

virprom.com Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Ricky Soebaja menyikapi performa atlet bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Indonesia awalnya mengirimkan enam wakil bulu tangkis ke Olimpiade Paris 2024. Namun empat di antaranya tersingkir di babak pertama.

Ganda putri Apriani Rahaiu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan ganda campuran Rinov Rivaldi/Pita Haningtia Mentari tersingkir lebih awal.

Tunggal putra Jonathan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting juga bakal tersingkir setelah kalah dari lawannya pada Rabu (31/7/2024).

Baca juga: Usai Tersingkir di Olimpiade 2024, Jonathan: Maaf dan Terima Kasih…

Ricky Soobaja pun meninggikan suaranya. Ia menilai kegagalan wakil Indonesia di beberapa tahapan karena para pemain tidak menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Rinov/Pita, Apri/Fadia, Jonatan, dan Ginting tentu kecewa dengan penampilan atlet kita, kata Ricky PP dalam keterangan PBSI, Kamis (1/8/2024).

“Saya tahu sebagai atlet tentu saya tidak mau kalah, tapi harus melihat permainan di lapangan, kekuatan pertarungan di lapangan,” kata Rex Mainaki, peraih medali emas Olimpiade 1996 nomor putra. lajang. . dua digit

“Selain di lapangan, saya rasa saya belum bermain maksimal dalam kekalahan ini. Sementara dari segi persiapan, saya rasa saya sudah maksimal, tapi di lapangan belum maksimal,” ujarnya.

Baca Juga: Anthony Ginting: Saya memberikan yang terbaik tapi itu tidak cukup…

Ricky Ginting meminta maaf kepada perwakilan penonton Thomas Povov yang mendapat dukungan penuh dari penonton.

“Untuk Guinting, saya melihat dia memberikan segalanya, dia terjatuh saat mengejar bola, tapi lawannya Toma Popov, dengan dukungan pendukung tuan rumah, bermain sangat baik. Sepertinya tidak ada kesalahan.” – katanya.

Sayang sekali Ginting tidak mengalahkannya karena pada levelnya dia bisa memenangkan sesuatu seperti ini dan dia punya sedikit peluang untuk mengalahkan lawannya, ujarnya.

Menurut Rick, Olimpiade berbeda dengan turnamen lainnya. Persiapan mental menjadi salah satu hal yang utama.

“Ini Olimpiade, suasananya berbeda dengan turnamen lain. Semua atlet akan mendapat beban dan tekanan yang besar,” ujarnya.

“Siapa yang siap mental dan bisa mengatasi ketakutan, kegembiraan, dan demam panggung, dialah pemenangnya. Begitu pula keterampilan dan tekniknya,” ujarnya.

Siapa yang bisa memutuskan? Ya atletnya sendiri, kata Ricky.

Baca juga: Gregory dan Fajar/Rian, Indonesia Berharap Lanjutkan Tradisi Emas Bulu Tangkis Olimpiade

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top