Penyebab Transmisi Mobil Matik Terjadi Overheating

KLATEN, virprom.com – Transmisi otomatis pada mobil dilengkapi dengan sistem pendingin untuk menstabilkan suhu kerja komponen dan cairan.

Walaupun komponen transmisi tidak bersentuhan langsung dengan proses pembakaran, namun gaya gesek antara komponen dengan fluida dapat menyebabkan kenaikan suhu.

Oleh karena itu, setiap transmisi otomatis dilengkapi dengan sistem pendingin khusus pada transmisinya yaitu oil cooler. Lalu apa penyebab oli transmisi terlalu panas?

Baca juga: Perawatan CVT bukan sekedar ganti oli transmisi saja

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan penyebab oli transmisi matic terlalu panas ada beberapa faktor.

Sumber panas pada transmisi adalah gesekan antar roda gigi, putaran sabuk dan puli oli dan baja secara terus menerus untuk tipe CVT, kata Hardi kepada virprom.com, Sabtu (17/8/2024).

Hardi mengatakan, mobil matic dilengkapi dengan sistem pendingin transmisi yang menggunakan cairan pendingin pada oil cooler.

Baca juga: Transmisi CVT atau AT? Ketahui perbedaannya sebelum Anda membeli mobil

Oli roda gigi disirkulasikan dan panasnya dipindahkan ke cairan pendingin, sehingga ketika sistem pendingin mesin utama terputus, guncangannya bisa sampai ke transmisi, kata Hardi.

Selain penurunan performa sistem pendingin, Hardi juga mengatakan transmisi yang terlalu panas bisa jadi disebabkan oleh kesalahan operator.

“Jika menggunakan matic untuk mengemudikannya dan dijalankan pada rpm tinggi dalam waktu lama, maka temperatur oli transmisi akan cepat naik sehingga menurunkan kualitasnya,” kata Hardi.

Baca juga: Ingat: Jangan sembarangan mengganti batang transmisi matic pada mobil

Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI), mengatakan overheating pada transmisi otomatis terjadi karena perbedaan putaran antara mesin dan kecepatan kendaraan.

“Jika putaran atau rpm mesin tinggi dan terjadi slip yang sangat besar pada konverter torsi, maka oli transmisi akan semakin panas sehingga diperlukan pendinginan yang memadai,” kata Jamal baru-baru ini kepada virprom.com.

Jamal mengatakan, selain sebagai pelumas, oli mobil juga merupakan fluida, yaitu cairan yang mengubah tenaga mesin menjadi tenaga putaran pada setiap roda penggerak.

Baca juga: Perbedaan Perawatan Transmisi CVT dan Otomatis Konvensional

Jamal juga mengatakan oli matic selalu berada dalam tekanan tinggi dan bersirkulasi saat bekerja. Ketika beban kerja meningkat, maka suhu akan lebih mudah naik.

“Pengguna tidak boleh memaksakan mobil matic dengan menjalankan mesin terlalu kencang, namun kecepatan mobil rendah dalam waktu lama. Biasanya terjadi di tanjakan atau saat mobil mendapat beban berat,” kata Jamal.

Jadi, penyebab oli transmisi pada mobil matic bisa karena kerusakan sistem pendingin dan penggunaan yang tidak tepat. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top