JAKARTA, virprom.com – Air susu ibu (ASI) yang tidak segera keluar atau perlahan bisa membuat ibu merasa cemas.

Perasaan stres bisa menyebabkan produksi hormon oksitosin menurun, sehingga ASI menjadi lunak dan akhirnya berhenti keluar.

Namun, ada kondisi lain yang menyebabkan ASI berhenti keluar setelah ibu melahirkan, seperti hormon plasenta.

“ASInya tidak bisa keluar karena ada hormon plasenta. ASInya disimpan, tapi sudah ada (di dalam tubuh ibu),” jelas bidan Ony Christy di acara tes Philips Avent di InterContinental Jakarta Pondok Indah, Jakarta, Sabtu. (1/6/2024).

Baca juga: 4 Tips Membeli Popok Bayi, Perhatikan Bahannya

Saat hamil, tubuh ibu memproduksi ASI antara minggu ke 16 hingga 22 kehamilan.

Namun ASI tidak bisa keluar karena masih terdapat hormon plasenta di dalam tubuh.

Setelah melahirkan, plasenta akan keluar. Akhirnya produksi hormon plasenta akan menurun.

Dalam situasi ini, jelas Ony, hormon prolaktin dan oksitosin akan meningkat sehingga ASI bisa keluar.

Baca juga: 7 Cara Merawat Kulit Bayi 0 Hingga 6 Bulan, Ganti Popok Secara Rutin 

Namun, ketika plasenta keluar saat melahirkan, hormon plasenta tidak langsung hilang.

“Pada beberapa ibu, waktunya lebih lama. Makanya ASInya terlambat. Misalnya karena hormonnya tidak seimbang atau karena suatu penyakit,” imbuhnya. @kompas.lifestyle Meski usia kehamilan masih muda, ibu hamil trimester pertama juga sebaiknya berolahraga ???????? Tapi ini latihan yang bagus seperti di video ini! ? Apakah ibu hamil sehat???? Kreatif: Nabilla Ramadhian Produser: Nabilla Tashandra #milkexercise #pregnancyexercise #pregnancyfirsttrimester #exercise ? suara asli – Kompas Lifestyle Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.