Penyakit Apa yang Bisa Menyebabkan Kolesterol Tinggi? Ini Ulasannya…

virprom.com – Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab kolesterol tinggi selain pola makan tinggi lemak.

Mengutip Mayo Clinic, pola makan tinggi lemak jenuh atau lemak trans seringkali menjadi penyebab kolesterol tinggi.

Baca juga: 10 Makanan Baik dan Buruk untuk Kolesterol Tinggi

Lemak jenuh ditemukan pada potongan daging berlemak dan produk susu berlemak penuh. Lemak trans sering ditemukan pada makanan ringan atau makanan penutup.

Pola makan merupakan salah satu faktor penyebab kolesterol tinggi yang berada di bawah kendali langsung Anda.

Di sisi lain, ada faktor penyebab kolesterol tinggi yang berada di luar kendali Anda, seperti kondisi medis tertentu.

Lanjutkan membaca artikel ini hingga tuntas untuk mengetahui jenis-jenis penyakit penyebab kolesterol tinggi.

Baca juga: Apa yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Kolesterol Tinggi? Berikut penjelasannya… Penyakit apa saja yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi?

Menurut Klinik Cleveland, masalah kesehatan dan kolesterol memiliki hubungan dua arah.

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti aterosklerosis. Namun, beberapa kondisi medis mungkin membuat Anda berisiko lebih besar terkena kolesterol tinggi.

Berikut beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi: Penyakit ginjal kronis

Orang dengan penyakit ginjal kronis memiliki lebih banyak trigliserida (sejenis lemak) dalam darahnya.

Hal ini juga menyebabkan Anda memiliki lebih banyak kolesterol low-density lipoprotein (VLDL). VLDL adalah partikel yang membawa trigliserida.

Sementara itu, penyakit ginjal kronis menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mencegah HDL bekerja dengan baik.

Penyakit ini juga mengubah struktur partikel kolesterol jahat (LDL) sehingga menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Baca Juga: 7 Langkah Menurunkan HIV Kolesterol Tinggi Secara Alami

Orang dengan HIV hampir dua kali lebih mungkin terkena serangan jantung atau stroke dibandingkan orang tanpa HIV.

Para peneliti mengira risiko yang lebih tinggi ini berasal dari pengobatan HIV (terapi antiretroviral).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top