Pentingnya Persatuan antara Hamas, Fatah, dan Faksi-faksi Lain di Palestina…

NEW YORK, virprom.com – Hamas dan Fatah, dua faksi Palestina yang telah lama berkonflik, baru-baru ini menandatangani perjanjian pembentukan pemerintahan bersama untuk Gaza pascaperang.

Perjanjian tersebut dimediasi oleh China dan ditandatangani oleh delegasi 12 faksi Palestina lainnya di Beijing pada Selasa (23 Juli 2024).

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyambut Mahmoud al-Aloul, wakil presiden Fatah, dan Mussa Abu Marzouk, mantan anggota Hamas, di Gedung Negara Diaoyutai.

Baca juga: Hamas-Fatah Palestina Sepakat Berdamai Setelah China Bantu Mereka, Apa Agenda Politik Mereka?

Kedua partai tidak memberikan rincian rencana pembentukan pemerintahan.

Namun, Hamas mengumumkan bahwa tujuan perjanjian tersebut adalah untuk mengupayakan kerja sama antar-faksi demi kepentingan “persatuan nasional” Palestina.

Hamas dan Fatah sendiri adalah musuh bebuyutan. Keduanya terlibat perang singkat namun berdarah pada tahun 2007. Dalam perang tersebut, Hamas berhasil menguasai Gaza.

Sementara itu, Fatah terus mendominasi Otoritas Palestina, yang memiliki kontrol administratif terbatas atas wilayah perkotaan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Pentingnya persatuan faksi di Palestina

Pada Selasa (24 Juli 2024), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menjadi salah satu pihak yang menyambut baik lahirnya “Deklarasi Beijing”.

Guterres mengatakan kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan 13 faksi Palestina lainnya, termasuk Fatah, untuk membentuk pemerintahan persatuan nasional di Gaza harus didukung.

“Saya pikir semua langkah menuju persatuan harus disambut dan didukung,” kata Gutteres melalui juru bicaranya Stéphane Dujarric, seperti dikutip AFP.

Ia menegaskan, Sekretaris Jenderal PBB Guterres sangat menyambut baik penandatanganan Deklarasi Beijing oleh faksi-faksi Palestina.

Baca Juga: Broker Rekonsiliasi Saudi-Iran Pertama, China Kini Fasilitasi Perdamaian Hamas-Fatah…

Teks perjanjian tersebut diketahui menguraikan rencana pemerintahan sementara persatuan nasional dengan persetujuan faksi-faksi Palestina yang menjalankan otoritas dan kekuasaan atas seluruh wilayah Palestina – Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur yang dianeksasi oleh Israel.

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan faksi-faksi Palestina telah sepakat untuk membentuk “pemerintahan sementara rekonsiliasi nasional” untuk memerintah Gaza setelah perang.

Berbicara di PBB, juru bicara Dujarric mengatakan persatuan di antara faksi-faksi Palestina sangat penting.

“Persatuan Palestina sangat penting bagi perdamaian dan keamanan serta bagi kemajuan aspirasi rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan bagi negara Palestina yang merdeka, demokratis, bersebelahan, layak dan berdaulat,” jelasnya. 

Baca juga: Israel Kecam Isi Deklarasi Beijing yang Ditandatangani Hamas dan Fatah, Apa Alasannya?

  Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top