Jakarta, Kompas. com – CEO PT Jasa Raharja Rewan E Purwanton mengatakan, program pembatalan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan pajak progresif di Indonesia sangat penting.

Pasalnya, program ini dapat mendorong masyarakat membayar pajak dasar kendaraan (PPN) dan juga memudahkan perolehan informasi kepemilikan kendaraan baru.

Demikian disampaikan Revan dalam acara virprom.com JADI AWAL: Filosofi Proses dan Pengembangan di Jasa Raharja, Senin (20/5/2024).

Baca Juga: Calon Chery Buka Diler Baru di Padaling

Ia mengatakan: “Menurut data yang kami kumpulkan selama lima tahun, hanya 39 persen kendaraan yang melakukan pembayaran rutin, sedangkan data mobil harus disesuaikan setiap tahun karena sebagian besar memiliki pemilik yang berbeda. Karena mereka tidak mengganti nama mobilnya. .”

Memang benar BBNKB dan pajak progresif harusnya dihapuskan. Karena bukan saatnya. Pendapatan progresif dibandingkan dengan kepatuhan masyarakat, kepatuhan (dalam membayar PKB) lebih penting, lanjutnya.

Terbukti ketika usulan tersebut disetujui bersama dan dilaksanakan di sekitar 27-29 provinsi termasuk Jawa Barat, pendapatan Jasa Raharja meningkat sebesar 7,9 persen.

Baca juga: Peluang Indonesia Jadi Basis Produksi Mobil Vanfast Kemudi Kanan

Jasa Raharja diketahui menerima dua hal, yaitu wajib bayar dan wajib sumbangan. Dana ini otomatis diterima pada saat kendaraan melakukan pembayaran PKB (SWDKLLJ).

Sedangkan biaya kami berupa santunan (asuransi kecelakaan), kata Revan.

Sedangkan untuk Simsat dan kepolisian Indonesia, informasi kendaraan juga dapat terupdate saat lalu lintas. Hal ini memudahkan pencatatan atau pengiriman dokumen ketika terjadi hal seperti pengiriman tiket elektronik (ETLE). Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.