Peningkatan Kompetensi Apoteker Kuatkan Kesehatan Masyarakat

virprom.com – Apoteker berperan penting sebagai pionir dalam menjaga mutu obat dan menjamin keamanan obat yang diminum masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas dan kemampuan apoteker secara terus menerus.

Melalui platform PharmAcademy yang diluncurkan Sanofi Indonesia bekerja sama dengan SwipeRx, apoteker di Indonesia dapat dengan mudah mengakses modul pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuannya.

Sejak diluncurkan pada tahun 2023, PharmAcademy telah membantu 2.750 apoteker di Indonesia.

“Ikatan Apoteker Indonesia mendukung inisiatif Sekolah Tinggi Apoteker yang merupakan upaya nyata penguatan peran apoteker di Indonesia. Kita juga melihat adanya peningkatan signifikan dalam profesionalisme dan kompetensi apoteker di bidang ini,” kata Ketua PD DKI. . Ikatan Apoteker Indonesia di Jakarta.

Fitur PharmAcademy di aplikasi SwipeRx menyediakan alat pendidikan dan pelatihan untuk semua aspek farmasi, termasuk manajemen penyakit, manajemen terapi obat, dan konseling pasien.

Penanggung jawab Sanofi menjelaskan: “Satu tahun setelah berdirinya Sekolah Farmasi, kami berharap apoteker dapat menjangkau lebih banyak apoteker dan mendorong peningkatan mutu, sehingga apoteker mampu mendampingi masyarakat dan memenuhi pertumbuhan. kebutuhan kesehatan Indonesia.

Baca Juga: UTA Lantik 45 Apoteker Baru yang Siap Penuhi Kebutuhan di Pelosok Jakarta

Hingga saat ini, sebagian besar apoteker memiliki akses terbatas terhadap informasi, produk, alat, dan pelatihan yang diperlukan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.

Sebagai pionir, PharmAcademy menggunakan teknologi SwipeRx untuk membangun jembatan bagi apoteker untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Modul pengetahuan dan keterampilan yang ditawarkan oleh PharmAcademy telah dikembangkan di bawah bimbingan asosiasi profesi untuk memastikan apoteker memperoleh materi secara terukur,” kata CEO SwipeRx dalam siaran persnya.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan pada tahun 2023 jumlah apoteker di Indonesia hanya mencapai 130.643 orang. Artinya 1 apoteker merawat 2.134 warga. Padahal menurut Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), rasio yang ideal adalah 0,8. 1 apoteker per 1000 orang.

Faktanya, apoteker tidak hanya menjaga kualitas obat, tetapi juga berperan dalam membantu masyarakat dengan perawatan diri yang tepat untuk mengurangi risiko kesalahan diagnosis.

Meskipun diagnosis mandiri mungkin tampak praktis, namun sering kali hal ini menyebabkan manajemen kesehatan yang buruk dan memperburuk kondisi.

Baca juga: Bahaya Mendiagnosis Gejala Penyakit Jiwa Sendiri. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top