Pengamat: Sangat Mungkin Partai yang Tak Berkeringat Dukung Prabowo-Gibran Dapat Jatah Menteri

Jakarta, virprom.com – Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin mengatakan, besar kemungkinan partai politik yang tidak mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan diberi jabatan menteri.

Dua partai yang mengumumkan aliansi dengan Prabowo-Gibran saat ini adalah Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Kemungkinan besar partai-partai yang tidak mengeluarkan keringat, partai oposisi, partai dari kubu koalisi Prabowo-Gibran lain, seperti Nasdem, PKB, atau partai lain setelahnya, kemungkinan besar akan mendapatkan jabatan menteri,” kata Ujang kepada Kompas. .com, pada Sabtu (25/5/2024). 

Baca Juga: PAN Tak Ingin Partai Baru Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Emosional

Ujang mengaku yakin, partai yang bergabung dengan pemerintah akan mendapat portofolio menteri dan pejabat.

“Koalisi kecil kemungkinannya akan gigit jari, kabinet pasti siap,” ujarnya.

Kebijakan pembagian jabatan menteri ini, kata Ujang, merupakan kebijakan pembagian kekuasaan yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang bisa juga dimanfaatkan oleh Prabowo-Gibran.

Pasalnya, Prabowo-Gibran juga membutuhkan dukungan pemerintahan berikutnya dari partai-partai yang sebelumnya menentang Pilpres 2024.

“Kemudian partai-partai yang kalah merebut kursinya di pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujarnya.

Ujang juga mengatakan, pembagian jabatan kabinet ini tidak hanya terjadi pada awal pemerintahan Prabowo-Gibran.

Partai-partai oposisi yang lemah mungkin juga mencari jabatan menteri untuk membentuk koalisi.

Besok Zulhas juga ikut di tengah dan mendapat jabatan menteri, kemudian AHY juga masuk dan mendapat jabatan menteri. Begitu pula kalau Nasdem/PKB dari awal ikut juga mendapat jabatan menteri, ujarnya. 

Baca juga: Parpol Akan Jawab, Berapa Gaji Menteri di Era Jokowi?

Ujang mengatakan, “Jadi pada dasarnya adalah kebijakan publik yang dilakukan oleh partai politik untuk mendapatkan keuntungan dari pemerintah. Jadi, saya melihat ada kemungkinan pihak yang tidak memikirkan dia akan mengambil posisi menteri.” 

Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Nasdemi Ahmad Sahron menanggapi Partai Amanat Nasional (PAN) yang tak ingin partai yang tergabung dalam koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba mendapat tiga jabatan menteri.

Menurut Sahron, tidak menutup kemungkinan partai yang baru bersatu itu akan mendapat lebih dari tiga menteri.

Sedangkan Nasdem merupakan salah satu partai yang bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran pasca Pilpres 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top