Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

 

Meski Kompas gagal membawa Persija menjadi pemuncak klasemen, mimpinya menjadi kenyataan di penghujung musim.

Impian Maman tak lain adalah bisa bermain profesional bersama putranya Rafa Abdurrahman.

Ia sempat menyatakan tak ingin pensiun sebelum keinginannya itu terkabul. Mobil inilah yang membuatnya tetap bisa bersaing di Liga Indonesia di usianya yang sudah menginjak 41 tahun.

Padahal pemain seangkatannya seperti Bambang Pamungas, Firman Udina, Adep, Bonario Astaman sudah gantung sepatu bertahun-tahun lalu.

Baca Juga: Persija Kalahkan Persis di Jakarta, Jagmania Bicara Soal Jati Diri dan Perkembangan

Momen yang ditunggu-tunggu Maman dan keluarga terjadi pada Selasa (30/4/2024) pada laga pekan ke-34 melawan PSIS Semarang.

Maman Abdurrahman dimasukkan pada menit ke-68 menggantikan Oliver Bias. Di penghujung pertandingan pada menit 90+3′, pelatih Thomas Dahl memasukkan Rafa Abdurrahman sebagai pengganti Maciej Khajos.

Tim yang diberi nama Macan Kemayoran ini menang 2-1 sehingga membuat momen ayah-anak semakin spesial.

Ia mengucapkan terima kasih kepada pelatih Thomas Dahl atas kesempatan yang diberikan.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pelatih dan staf karena telah memberi saya kesempatan bermain dengan anak saya. Luar biasa dan unik, kata mantan bek timnas Indonesia itu.

“Saya tidak bisa mengatakan cukup banyak hal baik tentang Pelatih Thomas karena telah memberi saya sesuatu yang penting,” tambahnya.

Hampir semuanya sudah dilihat Maman di sepak bola Indonesia. Mereka berhasil meraih gelar Juara Liga 1 2018 serta Piala Presiden 2018 dan Piala Menbora 2021.

Pada level individu, ia meraih penghargaan Pemain Terbaik Liga Indonesia Tahun 2006.

Sebelum Olimpiade, ia menulis cerita bersama timnas Indonesia di berbagai kompetisi internasional seperti Piala Asia, SEA Games, dan Piala AFF.

Kini kisahnya sebagai atlet profesional telah mencapai babak terakhirnya dan ia bahagia memiliki penerus warisannya.

Alhamdulillah saya bisa mengikuti Rafa, saya beruntung karena saya tidak memaksanya bermain sepak bola, tapi dia sendiri ingin menjadi pesepakbola, kata pemain 56 pin itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top