Peneliti Ungkap ASN di 10 Provinsi Rawan Tak Netral di Pilkada 2024

JAKARTA, virprom.com – Aparatur Sipil Negara (ASN) di 10 daerah cepat dan netral dalam pelaksanaan rencana pembentukan satu daerah pemilihan (Pilkada) pada tahun 2024.

Berdasarkan kajian, 10 provinsi yang teridentifikasi rawan netralitas ASN pada Pilkada 2024 adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Lampung, Sumatera Selatan, dan Riau.

Temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti Themis Indonesia Hemi Lavor Febrinandez yang menggunakan metode deskriptif.

“Kami kelompokkan dalam 10 wilayah kemungkinan terdapat permasalahan dan pelanggaran yang diakibatkan oleh ASN,” kata Hemi sambil menunjukkan hasil analisis dan peta sebaran kecurangan yang dapat mengarah pada ASN di Pilka 2024 sekaligus pencanangan Pilkada. situs web. Tipuan. Peta di KeKini Coworking Space, Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (21/9/2024), demikian ungkap akun Instagram Themis Indonesia.

Menurut Hemi, ASN di wilayah Jabar dan Sumut merupakan kekuatan yang paling menonjol dalam Pilkada 2024 sekaligus soal netralitas, hal itu tercermin dari kebijakan yang bisa mempengaruhi pilihan masyarakat.

Baca juga: Cegah Korupsi, Bavaslu Kaji Keputusan Kedua Partai Saat Persiapan Pilkada 2024

“Yang perlu diingat, bukan sekadar perebutan suara. Padahal, alasan ASN penting karena menjadi salah satu faktor utama pemenangan pilkada. Karena mereka punya kekuasaan, terutama di daerah. Ya, mereka punya. kekuatan untuk mempengaruhi pilihan masyarakat,” kata Hemi.

Hemi yang punya bakat di bidang politik, meyakini ASN akan berperan penting dalam memenangkan atau mengalahkan kandidat tertentu di daerahnya.

Menurut Hemi, kajian tersebut menggunakan data jumlah ASN di Indonesia dan jumlah DPT di setiap daerah selama satu musim Pilkada 2024.

Sampel penelitian ini menggunakan dua indikator utama. Pertama, perbandingan jumlah ASN dan DPT di wilayah yang dipilih menjadi sampel.

Kedua, tingkat kerentanan tergantung pada penggunaan ASN secara serentak pada Pilkada 2024.

Baca juga: Bavaslu mewaspadai pelanggaran netralitas ASN bersamaan dengan Pilkada 2024.

Hemy mengatakan, analisis data dilakukan dalam waktu lima menit. Pertama, mengidentifikasi fakta hukum dan isu terkait kemungkinan terjadinya kecurangan terkait netralitas ASN pada Pilkada 2024.

Kedua, mengumpulkan informasi dan data hukum yang berkaitan dengan penelitian.

Ketiga, menganalisis data dan menganalisis data berdasarkan dokumen hukum yang telah dikumpulkan.

Keempat, menutup pembahasan dalam bentuk argumentasi, dan kelima, selalu mengajukan temuan penelitian dan rekomendasi berdasarkan bukti-bukti yang dikonstruksi pada bagian akhir.

Menurut Hemi, hasil survei menunjukkan kedua partai yang memperebutkan posisi kepala daerah akan sulit bersaing dengan petahana atau mantan pemimpin yang tidak memiliki akses terhadap ASN. untuk bersaing secara adil. pemilu daerah.

Baca Juga: Jika Menang Pilkada, Pramono Anung Janji Akan Munculkan ASN Bagi Pendukungnya

Selain itu, menurut Hemi, pemeriksaan juga menunjukkan profesionalisme ASN yang terseret demi kepentingan politik sebagian anggotanya pada Pilkada 2024 juga semakin terpuruk.

“Itu masalah jangka panjang karena mereka salah paham bagaimana terjun ke dunia politik,” kata Hemi. Dengarkan Injil dan pesan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran pesan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top