Peneliti Temukan Kuil Buddha Berusia 1.200 Tahun di Malaysia

JAKARTA, virprom.com, Pusat Penelitian Warisan Nasional dan Arkeologi Global (GARC) Universitas Sains Malaysia (USM) baru saja mengumumkan penemuan struktur candi Budha terbesar di Bukit Choras, Kedah, Malaysia.

Kuil ini dikatakan sebagai salah satu kuil Buddha tertua karena usianya sekitar 1.200 tahun.

Ketua tim peneliti GARC Nasha Rudziadi Kha juga menemukan dua patung berukuran besar yang ditemukan dalam kondisi baik.

Bentuk patung tersebut nampaknya mirip dengan patung kuno kerajaan Sriwijaya yang terdapat di Sumatera dan Jawa Barat.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Kuil Kuno Berusia 4.500 Tahun di Dekat Kairo

Menurut Nasha, temuan tersebut menimbulkan pertanyaan baru tentang hubungan budaya Lembah Bojang dengan masyarakat kuno lainnya di Asia Tenggara.

Tempat ini istimewa karena sebagian besar penemuan berada di Lembah Bojang yang terletak di sebelah selatan Gunung Jirai. Saat ini Bukit Choras menjadi satu-satunya situs yang terletak di sisi utara Gunung Jirai dan sangat terisolasi, ujarnya kepada New Straits. Laman Times. “Kami terkejut menemukan situs kuil Budha kuno,” katanya seperti dikutip.

Dikatakan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat populasi yang sangat besar di dekat Gunung Churos yang merupakan daerah pra-revolusioner di dalam tanah.

Sementara itu, Komisioner Kementerian Warisan Budaya Malaysia Mohd Azmi Mohd Yusuf mengatakan temuan ini merupakan yang paling signifikan sejak wabah Covid-19 terjadi di Malaysia.

Baca Juga: Ketimbang Pakai Putih Telur, Ini Alasan Bangunan Candi Borobudur Kuat

Sekadar informasi, peneliti telah melakukan penelitian selama dua minggu terhitung sejak 28 Agustus 2023 dan berakhir pada 8 September 2023.

Yang paling unik dari penemuan ini adalah sebagian besar peninggalannya masih ada, struktur candi masih utuh, kata Mohammad Azmi.

Dari hasil penggalian, tim berhasil mengungkap seluruh dinding barat candi dan separuh dinding utara dan selatan serta struktur anak tangga bagian bawah. Tim juga menemukan prasasti berhuruf Pallawa dan beberapa pecahan tembikar.

Situs tersebut diperkirakan dibangun antara abad ke-8 hingga ke-9 Masehi, dan dibangun bersamaan dengan candi-candi di Lembah Bojang dan Kerajaan Sriwijaya.

“Patung dan artefak yang ditemukan dari situs tersebut akan dibawa kembali ke GARC USM untuk konservasi dan penelitian lebih lanjut,” katanya.

Penggalian sisa rumah tahap kedua akan dilanjutkan pada bulan Desember.

Dengarkan berita terbaru langsung ke ponsel Anda dengan pilihan berita kami. Pilih berita favorit Anda untuk mendapatkan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top