Peneliti Kembangkan Hard Drive Berbasis DNA, Bisa Tahan Ribuan Tahun

virprom.com – Jumlah data digital yang akan disimpan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Misalnya, pada tahun 2023, seluruh populasi dunia akan mengumpulkan sekitar 120 zettabytes atau 1,200,000,000 terabyte data.

Jumlah ini diperkirakan meningkat sebesar 20 persen setiap tahunnya, terlepas dari kebutuhan penyimpanan data AI. Sedangkan persemaian membutuhkan ruang yang sedikit, selain menggunakan banyak energi dan menimbulkan polusi.

Untuk mengatasi masalah pengumpulan data, mesin pencari yang paling umum di seluruh dunia adalah iklan berbasis DNA.

Salah satu upaya tersebut dilakukan oleh perusahaan Lithuania, Genomics, bekerja sama dengan tim peneliti internasional dan Universitas Teknologi Kaunas (KTU URI) melalui proyek DNA Microfactory for Automated Archives (DNAMIC).

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Media Luar Ruang Masih Penting di Era Cloud Storage

DNA atau Asam Deoksiribonukleat adalah molekul kompleks yang ditemukan di setiap sel hidup. Tugasnya adalah menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk menciptakan dan menyelesaikan pekerjaan tubuh.

Penyimpanan informasi berbasis DNA menggunakan sintesis empat nukleobase yang ditemukan dalam DNA, Adenin (A), Guanin (G), Sitosin (C), dan Timin (T) untuk mengubah bilangan biner (1 dan 0). media digital.

DNAMIC diharapkan mampu mengembangkan media penyimpanan berbasis DNA, seperti ditulis KompasTekno dari Tom’s Hardware pada Rabu (16/7/2024). Puluhan arsip dapat dihubungkan pada kematian yang bertahan ribuan tahun

Dibandingkan dengan perangkat penyimpanan digital, media penyimpanan berbasis DNA memiliki banyak keunggulan, seperti ukurannya yang kecil.

Renaldas Raišutis, Direktur KTU URI mengatakan “Salah satu fitur menarik dari penyimpanan data DNA adalah dapat menyimpan data dalam jumlah besar di area kecil, banyak area yang lebih kecil sebagai media digital,” ujar Renaldas Raišutis, Direktur KTU URI, pada situs KTU.

Seberapa besar penghematan ruangnya? Dalam sebuah artikel di Chemistry World, CEO Twist Bioscience Emily Leproust membuat contoh menggunakan pusat data di Kampus Pusat Data Cardiff, yang memiliki luas 140.000 meter persegi dan menggunakan energi 270 MW.

Sebaliknya, DNA dirancang sejak awal melalui evolusi ribuan tahun untuk menyimpan informasi yang sangat kompleks. “DNA sangat padat. Anda dapat menyimpan banyak informasi dalam ukuran mayat,” kata Leprost.

Baca Juga: Pengertian Komponen Komputer: Perangkat Input, Output, Pengolah dan Penyimpanan

Keunggulan lainnya adalah DNA Leproust yang kontinyu dapat bertahan sangat lama, apalagi jika disimpan di tempat gelap tanpa oksigen atau air. Umur panjangnya bisa mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, seperti DNA dari gigi raksasa yang masih bisa terbaca.

Sedangkan media tradisional seperti floppy disk, CD atau DVD tidak bertahan lama dan cepat rusak. Kelangsungan hidup tidak menjadi masalah, peralatan untuk membaca media tersebut kini sudah langka, sehingga data bertahun-tahun yang lalu sulit diakses.

Berbeda dengan DNA yang lebih mungkin dibaca oleh generasi berikutnya dengan menggunakan teknik sequencing.

“Dalam 100 tahun, kita mungkin tidak lagi menggunakan Illumina atau PacBio, melainkan teknologi pengurutan lainnya, tapi kita akan selalu bisa mengikutinya,” kata Leproust.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top