Penantian 18 Tahun Mahmoud dan Fatima untuk Berhaji Pupus karena Tak Temukan Jalan Keluar dari Gaza…

GAZA, virprom.com – Mahmoud dan Fatima Jarghoun menjual perhiasannya agar bisa menunaikan ibadah haji ke Mekah tahun ini.

Itu adalah perjalanan yang mereka impikan selama bertahun-tahun.

Bagaimanapun, dengan tidak adanya jalan keluar dari Jalur Gaza, impian suami-istri itu diumumkan.

Baca juga: Raja Salman Perintahkan Sambut 1.000 Jamaah Haji Khusus dari Gaza

“Kami (seperti) hidup di penjara. Tanpa perbatasan Rafah, tidak ada jalan masuk dan jalan keluar,” kata Mahmoud Jarghoun (67), seperti dilansir Reuters, Senin (10/6/2024).

Perbatasan Rafah merupakan pintu masuk dan keluar antara Gaza dan Mesir yang ditutup sejak Israel merebutnya pada Mei lalu saat melakukan invasi ke wilayah di ujung selatan Jalur Gaza.

Jarghoun mengatakan kekecewaan mendalam karena tidak bisa menunaikan ibadah haji menambah penderitaan akibat perang.

Rumahnya hancur di Khan Younis, yang lantainya penuh dengan puing-puing.

“Sayangnya, kami kehilangan rumah kami,” katanya.

Ia memperkirakan biaya perbaikannya sekitar 20.000 dollar AS (sekitar Rp 326 juta).

“Kemudian perbatasan ditutup dan kami tidak bisa berangkat haji, kami tidak bisa berangkat. Itu adalah dua pukulan sekaligus. Sakitnya perang, sakitnya kehancuran, sakitnya pengepungan, dan sakitnya tidak mampu. berangkat haji,” ujarnya.

Baca juga: Saat Jemaah Haji Amerika Berdoa Agar Gencatan Senjata di Gaza Segera Tercapai…

Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu.

Seperti di Indonesia, warga Palestina biasanya harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan giliran setelah mendaftarkan nama mereka ke otoritas Palestina.

Jarghoun mengatakan mereka telah menunggu hampir 18 tahun.

“Semua yang kita punya sudah kita jual, maka kita bisa melakukan seruan (ibadah) ini. Kita sudah berada di penghujung hidup. Sayangnya perbatasan ditutup, mengakhiri semua harapan kita untuk melaksanakan tugas ini,” jelasnya.

Fatima Jarghoun (65), mengaku sangat senang ketika nama mereka disetujui untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

“Tetapi pada akhirnya semua impian kami sirna. Kami sangat-sangat kecewa,” ujarnya.

Israel telah mengepung dan menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza sejak melancarkan serangan balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober.

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 37.000 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan daerah kantong Palestina.

Baca juga: Rencana Gencatan Senjata di Gaza Selama 6 Minggu dan Bisa Diperbarui

  Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top