Pemotongan Gaji untuk Dana Pensiun Dianggap Berpotensi Turunkan Daya Beli Masyarakat

JAKARTA, virprom.com – Anggota Komisi IX DPR RI Netti Prosetiani Aher tidak setuju dengan rencana pemerintah memotong gaji pekerja untuk membiayai program pensiun wajib tambahan. Sebab, menurut Nettie, penurunan upah buruh saat ini sangat besar.

“Saat ini gaji pekerja swasta dipotong untuk Jaminan Hari Tua dan BPJS Pensiun Kerja, untuk PNS, Taspen dipotong, dan Asabri untuk TNI/Polri dipotong. “Itu saja sudah cukup sulit,” kata Nettie.

Baca Juga: Kebijakan Baru Potong Gaji Dana Pensiun, Pekerja Swasta Teriak!

Nettie menilai pemotongan gaji besar-besaran yang dilakukan pemerintah bisa menurunkan daya beli pekerja untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurut Nettie, situasi tersebut justru tidak menguntungkan perekonomian nasional.

“Jangan sampai dana pensiun prioritas yang akan diterima di hari tua mengurangi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Nettie mengatakan, pemotongan gaji program Pensiun Wajib Tambahan akan sangat membebani masyarakat, apalagi dengan banyaknya pemotongan yang terjadi saat ini.

“Jika dana pensiun semakin dipotong maka akan memperlambat perekonomian masyarakat yang berpendapatan rendah,” ujarnya.

Baca juga: OJK Beri Kabar Pensiun Tak Bisa Dibayar 10 Tahun

Nettie juga menegaskan, kebijakan tersebut tidak boleh dilakukan untuk melunasi utang negara.

“Jangan sampai gagasan menghimpun uang rakyat digunakan untuk menekan kepentingan masyarakat. Misalnya untuk melunasi utang negara, ujarnya, dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda untuk mengakses saluran WhatsApp.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Make yakin Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top