TANGERANG, virprom.com – Industri mobil Indonesia diharapkan terus meningkatkan ekspor mobil ke asing. Salah satu negara yang diincar pemerintah adalah Australia.

Asisten Deputi Pengembangan Industri Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ekko Harjanto mengatakan Australia merupakan pasar yang sangat potensial.

Baca Juga: Kompetisi Audio Mobil 2024 Dengan Aturan Internasional IASCA

“Australia punya potensi yang bagus, jadi harus diperkuat. Tren pemulihan pasca Covid 2023 adalah impor mobil Australia banyak yang datang dari China mencapai 72.000 unit,” kata Ekko di Tangerang baru-baru ini.

Ekko mengatakan mobil China mulai membanjiri Australia karena beberapa faktor. Bermula dari harga murah, di Australia kebijakan tidak embargo mobil China berbeda dengan Eropa dan Amerika.

“Mengapa orang Australia menyukai mobil Tiongkok karena mobil dari Tiongkok sesuai dengan kondisi pribadinya,” kata Ekko.

Baca Juga: Mitsubishi Luncurkan Triton Black Edition, Tampil Lebih Sporty

“Harganya kompetitif, dan ada penurunan tarif (BEV), di Australia kebijakannya tidak diskriminasi, semua boleh masuk asalkan memenuhi standar,” kata Ekko.

Ekko mengatakan Indonesia bisa mengambil manfaat dari sini. Pertama, jarak Indonesia dan Australia yang dekat sehingga bisa menghemat jalur distribusi.

Berdasarkan data, produksi mobil Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebanyak 1,395 juta unit, sedangkan penyerapan pasar lokal sekitar 1 juta unit per tahun.

Kemudian berdasarkan data Ekko, kapasitas produksi mobil bisa ditingkatkan menjadi 2,2 juta unit per tahun. Artinya produksi dapat dimanfaatkan dengan memaksimalkan penjualan di pasar luar negeri. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.