JAKARTA, virprom.com – Isu pengurangan pembelian BBM bersubsidi kembali ramai diperbincangkan. Apalagi setelah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan pemerintahan akan dimulai pada 17 Agustus 2024.

Pernyataan itu dilontarkannya saat Luhut membahas kegagalan APBN tahun 2024 yang direncanakan lebih dari rencana.

Baca juga: Alasan Pengembangan Bioetanol Salah

“Sekarang Pertamina sudah siap, mudah-mudahan tanggal 17 Agustus bisa kita mulai, sehingga bisa mengurangi jumlah masyarakat yang tidak berhak menerima bantuan,” kata Luhut, dalam akun Instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Rabu (10/). . 7/2024).

Mengurangi pembelian bahan bakar bersubsidi bukan hanya sekedar menghemat anggaran. Tapi, ada juga komunikasi dan pengurangan kecemasan.

Untuk itu, pemerintah mendorong pengembangan bioetanol. Saat ini, Pertamina juga menjual Pertamax Green 95 dengan campuran etanol 5 persen (E5).

Baca juga: Fortuner Bioetanol, Cara Toyota Kenalkan Teknologi Ramah Lingkungan

Meski begitu, jumlah pompa bensin yang disediakan terbatas. Berdasarkan laman Pertamina, Pertamax Green 95 hanya tersedia di 17 SPBU di Jabodetabek.

Bioetanol merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat dihasilkan dari tumbuhan melalui proses fermentasi. Dengan mencampurkannya dengan bahan bakar sintetis, tingkat emisi dapat dikurangi.

“Kami juga berencana untuk mendorong cara mengubah bahan bakar menjadi bioetanol. Selain mampu mengurangi polusi udara, kadar sulfur pada bahan bakar baru ini sangat rendah,” kata Luhut.

Luhut juga mengatakan saat ini Pertamina sedang mengembangkan bioetanol. Pembangunan ini diharapkan dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat segera berjalan. Dengarkan berita terkini dengan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih cerita favorit Anda untuk Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.