Pembangunan Bendungan Way Apu Tetap Terkendali, meski Alami Overtopping Akibat Cuaca Ekstrem

virprom.com – Bendungan Wei Apu yang sedang dibangun ditutup sementara akibat hujan deras mulai Rabu (3 Juli 2024) hingga Jumat (5 Juli 2024).

Subdirektur Wilayah 3 Direktorat Bendungan dan Danau Dave Muhaimin mengatakan, banjir terjadi karena curah hujan saat itu mencapai 196,5 mm per hari. Angka tersebut melebihi kategori hujan ekstrem yakni 150 mm per hari.

Selain itu, debit air pada periode curah hujan ini mencapai 777,0 meter kubik per detik atau setara dengan banjir yang berulang dalam jangka waktu 40 tahun.

Menurut Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG), kejadian cuaca yang tidak biasa ini disebabkan oleh sirkulasi tekanan rendah yang diamati di Samudera Pasifik di Filipina. Sirkulasi ini pada akhirnya menyebabkan terbentuknya awan kumulus.

Dave menjelaskan, kapasitas terowongan pengalihan dan tinggi tanggul sementara dirancang sesuai pedoman pengendalian banjir kala ulang 25 tahun sebesar 691,3 meter kubik per detik.

BACA JUGA: Hutama Karya resmi menerima suntikan PMN 1 triliun untuk pembangunan JTTS.

“Namun curah hujan dan aliran air yang melebihi kapasitas desain menyebabkan banjir. Meski demikian, bendungan tersebut tidak jebol dan tidak ada korban jiwa, kata Dave dalam siaran pers yang diperoleh virprom.com, Minggu (7 Juli 2024).

Plt Perwakilan Kanwil Sungai Maluku Faliansiah menjelaskan, upaya perbaikan cofferdam akan dimulai pada Jumat (12 Juli 2024).

Tanggal tersebut dipilih karena menurut perkiraan BMKG, Kamis (7 November 2024) merupakan masa berakhirnya peringatan cuaca buruk.

“Sambil menyiapkan bahan, kami akan memantau perkembangan curah hujan dan kenaikan muka air sungai. Rencana kegiatan hidrolik bulan ini juga sudah disiapkan,” jelas Faliansyakh.

Falanciah menambahkan, pihaknya berharap pekerjaan rehabilitasi segera selesai agar pembangunan Bendungan Way Apu dapat tetap berjalan sesuai rencana.

“Bendungan ini sangat penting untuk meredam banjir dengan kapasitas 557 meter kubik per detik. “Bendungan ini juga memiliki keunggulan lain, antara lain luas irigasi 10.000 hektare, pasokan air baku 0,5 meter kubik per detik, dan potensi 8 MW,” kata Faljansia.

Baca juga: Hutama Karya Alokasikan 70% Lahan di Resor Tol Trans Sumatera untuk UMKM. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top