Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

HONG KONG, virprom.com – Seorang pejabat senior AS pada Kamis (2/5/2024) mendesak China dan Rusia agar menyetujui pernyataan Amerika bahwa hanya manusia, bukan kecerdasan buatan atau AI, yang dapat mengambil keputusan terkait penggunaan senjata nuklir.

Pejabat pengawasan senjata Departemen Luar Negeri AS Paul Dean mengatakan dalam konferensi web bahwa Washington telah membuat komitmen yang jelas dan kuat kepada masyarakat untuk memiliki kendali penuh atas senjata nuklir.

Dia mengatakan Prancis dan Inggris melakukan hal yang sama.

Baca juga: Ringkasan Hari ke 793 Serangan Rusia di Ukraina: Serangan Kereta Api | Bahaya bencana radiasi nuklir

“Kami akan menyambut baik pernyataan serupa dari Tiongkok dan Federasi Rusia,” kata Dean, asisten utama sekretaris di Biro Pengendalian Senjata, Pencegahan dan Stabilitas, seperti dikutip oleh Reuters.

“Kami pikir ini adalah norma yang sangat penting untuk perilaku yang bertanggung jawab dan kami pikir ini adalah sesuatu yang akan sangat disambut baik dalam konteks P5,” katanya merujuk pada lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Komentar Dean muncul ketika pemerintahan Presiden AS Joe Biden berupaya memperdalam diskusi terpisah dengan Tiongkok mengenai kebijakan senjata nuklir dan kebangkitan kecerdasan buatan.

Penyebaran teknologi kecerdasan buatan terlihat dalam pembicaraan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Beijing pada 26 April.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan pembicaraan bilateral pertama mengenai kecerdasan buatan dalam beberapa minggu mendatang, kata Blinken.

Dia menambahkan bahwa mereka akan berbagi pandangan tentang cara terbaik untuk mengelola risiko dan keamanan terkait dengan teknologi.

Sebagai bagian dari normalisasi komunikasi militer, para pejabat AS dan Tiongkok kembali membahas senjata nuklir pada bulan Januari, namun negosiasi pengendalian senjata secara formal diperkirakan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Baca Juga: Presiden Ukraina Kecam Bahaya Nuklir Rusia Akibat Ancaman Bencana Radiasi

Tiongkok, yang sedang memperluas kemampuan senjata nuklirnya, bersikeras pada bulan Februari bahwa negara-negara besar yang memiliki nuklir terlebih dahulu harus menegosiasikan perjanjian non-penggunaan pertama satu sama lain. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top