PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Jakarta, Kamples.com – Staf Penolong Utama Presiden NGABAIN (KSP) LAPORAN DISTRIBUSI KEDISAN Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Pratama Daerah (Sepak Bola) Tahun 2024. ) dengan sosial. bantuan (bansos) beras yang ingin dilanjutkan hingga Desember 2024.

Menurut Ngabalin, Presiden Jokowi lebih mengetahui peta masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial.

Karena itu, dia menegaskan, langkah Jokowi menyalurkan bansos tidak boleh dikaitkan dengan isu politik. Ia pun meminta PDI Perjuangan bangkit dari kekalahan pada Pilpres 2024.

“Pemerintah tahu peta kemiskinannya, di mana masyarakat seharusnya menerima (bansos). Kalau bansos sampai akhir pemerintahan Presiden, sampai Desember, kenapa disambung dengan pilkada? Silakan sekarang,” kata . Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/5/2024).

“Pemerintah lebih tahu, Presiden lebih tahu di mana masyarakat membutuhkan bantuan. Jangan dikaitkan dengan isu politik,” tegasnya.

Baca juga: Jokowi Ingin Bansos Beras Bertahan Hingga Desember, PDI Perjuangan: Anak Perempuan untuk Pilkada

Ngabalin mengungkapkan, dirinya sempat bertemu dengan Presiden Jokowi belum lama ini.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden menyampaikan masih banyak hal yang harus dilakukan di sisa masa jabatannya yang berakhir pada 20 Oktober 2024.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat melihat tanda-tanda Presiden Jokowi bakal jadi cewek pada persaingan pilkada November nanti.

Hal ini terlihat dari niat Jokowi untuk melanjutkan penyaluran bansos beras hingga Desember 2024.

“Kita tidak hanya mencium perempuan, tapi kita melihatnya dengan jelas dan jelas, basa jawane (Javane) cetho welo welo,” kata Djarot di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5). 2024).

Baca juga: PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas: Dia Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

Djarot memperkirakan potensi generasi muda Jokowi sangat bagus karena ada orang-orang terdekatnya yang ikut mencalonkan diri di Pilkada, mulai dari putra bungsu Kaesang Pangarep, menantu Bobby Nasution, hingga Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi.

“Artinya ceweknya bening banget, tinggi banget (terlihat). Begitulah. Mirip banget sama itu lho,” sambungnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut pembagian beras yang bisa berlanjut hingga Desember ini merupakan penyalahgunaan kekuasaan.

Oleh karena itu, PDI-P meminta agar indikator-indikator tersebut diperjelas oleh penyelenggara pemilu.

Ia berharap apa yang terjadi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, di mana Presiden Jokowi menyalahgunakan kekuasaan, tidak terulang di Pilkada. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top