PDI-P Ingatkan Tak Boleh Ada Penggunaan Kekuasaan untuk Ciptakan “Calon Boneka” di Pilkada DKI

JAKARTA, virprom.com – Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Cristiano mengingatkan agar tidak ada partai yang menggunakan kekuasaannya untuk menciptakan “calon boneka” di Pilkada Diki Jakarta.

Hasto menjelaskan, calon palsu yang dimaksud hanya dihadirkan untuk menyisihkan dua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Diki Jakarta.

“Kekerasan tidak boleh digunakan untuk menciptakan calon boneka” Jakarta. Hasto berbicara dalam pertemuan dengan pekerja media di Gelora Bung Karno (GBK).

Baca juga: Suswono Tantang Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. PKS: Nantikan pengumumannya besok.

Hasto mengatakan, salah satu cara penyalahgunaan kekuasaan adalah dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Diki Jakarta tanpa izin pemiliknya.

Menurut Hasto, eksploitasi KTP tanpa izin merupakan permasalahan serius yang harus segera diusut oleh aparat penegak hukum.

Polisi perlu bergerak cepat, kata Hasto.

Sementara Hasto Jakarta merupakan kawasan yang sangat strategis, sehingga pemilihan kepala daerah di kota itu tidak boleh diketahui oleh calon yang bersaing di kotak kosong.

Baca: Ani Optimis Menatap Pilkada Jakarta Mendatang

Dia menjelaskan, praktik manipulasi calon melalui KTP untuk menghindari celah ini pernah terjadi pada Pilkada Solo. Pada saat itu. Informasi pribadi pengurus PDI-P di Solo juga diambil tanpa persetujuan.

“Bukan eksploitasi karena terjadi di Solo. Eksploitasi. Karena Ketua DPC kita sudah punya KTP, kata Hasto.

Berdasarkan informasi yang disampaikan KPU DKI Jakarta, dua calon independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardana telah ditetapkan sebagai saksi.

Baca juga: Ahok: Pendukung Ani Pasti Pilih di Kotak Kosong di Pilkada Jakarta

Pada tahun tersebut 15 Agustus 2024 Menurut Dodi Wijaya, Kepala Bidang Teknis Penyelenggara KPU DKI Jakarta, Dharma-kun lolos syarat minimal dukungan setelah memenuhi syarat mendapat dukungan sebanyak 677.468 orang.

Namun pasangan Dharma-Kun warga Diki Jakarta diduga mengambil NIK tanpa izin. Beberapa warga Jakarta mengaku telah mendaftarkan NIK sebagai pendukung Dharma-kun.

Tak hanya masyarakat awam, adik mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan putranya NIK disebut-sebut sebagai pendukung Dharma-kun oleh Annie di akun X miliknya @aniesbaswedan. Dengarkan berita terbaik dan laporan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top