PBB: Warga Gaza Utara Alami Kengerian yang Tak Terlukiskan

JENEWA, virprom.com – Pejabat PBB mengatakan warga Palestina di Gaza utara hidup dalam teror yang tak terkatakan.

“Berita buruk datang dari Gaza utara. Warga Palestina di sana terus menghadapi teror yang tak terbayangkan di bawah kepungan tentara Israel,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Asisten Koordinator Bantuan Darurat MDD Joyce Msuya pada Sabtu (19/1). 10/2024).

Dia mengatakan bahwa di Jabaliya, orang-orang terjebak di bawah reruntuhan bangunan, dan layanan darurat tidak dapat membantu mereka.

Baca juga: Israel Benarkan Meninggalnya Yahya Sinwar. Warga Gaza: Mereka tidak akan menghentikan perjuangan Palestina

“Ribuan warga Palestina terpaksa mengungsi. Saham barang konsumsi cenderung melemah. Rumah sakit, yang penuh dengan pasien, sangat menderita. “Penindasan ini harus diakhiri,” ujarnya, seperti dilansir AFP.

Di sisi lain, badan pertahanan sipil Gaza melaporkan pada hari Sabtu bahwa serangan tentara Israel di bagian utara negara itu telah menewaskan lebih dari 400 orang dalam dua minggu.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dua pasien di sebuah rumah sakit Indonesia di Gaza utara tewas dalam serangan Israel pada hari Sabtu.

Pihak berwenang Israel mengatakan, sejak fajar, tentara Israel mengepung gedung tersebut dan menembakkan rudal. Tidak ada tempat untuk pergi

Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa generator di salah satu rumah sakit di Indonesia rusak sehingga menyebabkan pemadaman listrik di rumah sakit tersebut, yang mengakibatkan dua pasien yang mengalami kesehatan hipotermia meninggal dunia.

“Musuh yang berada di dekat rumah sakit dapat dengan cepat memperburuk keadaan dengan menghalangi akses. Kita tidak bisa meminta lebih lantang: kesehatan harus dijaga,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataannya.

Baca juga: Presiden Kuba Pimpin Aksi Dukung Palestina, Nyatakan Dukungannya untuk Warga Gaza

Ia mengatakan, WHO berencana berangkat ke RS Kamal Adwan di utara pada Minggu, 20 Oktober 2024 untuk mengantarkan bahan bakar, perbekalan kesehatan, darah dan makanan, serta membawa pasien ke RS Al-Shifa.

“Sangat penting bagi Rumah Sakit Kamal Adwan dan Al-Awda untuk terus bekerja,” katanya.

Dia menyerukan keselamatan dan keamanan bagi pasien dan pekerja medis yang membutuhkan dan segera melakukan gencatan senjata.

Muhannad Hadi, penanggung jawab urusan kemanusiaan PBB di Wilayah Palestina, mengatakan tentara Israel telah meningkatkan tekanan terhadap rumah sakit Indonesia dan rumah sakit Al-Awda dalam dua minggu terakhir.

Menurutnya, warga yang sakit memang perlu dievakuasi, namun tidak ada jalan keluar.

Dia mengatakan bahwa rumah sakit Kamal Adwan merawat dua pertiga dari lebih dari 370 pasien di rumah sakit Gaza utara, yang sebagian besar diantaranya terluka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top