Paskibraka Pakai Jilbab, Said Aqil Siradj: Jangan Diseragamkan, Justru Manifestasi Kebhinnekaan

JAKARTA, virprom.com – Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) K.H. Aqil Siradj berpendapat, tak perlu berseragam bagi pasukan pengibar bendera pusaka perempuan (Paskibraka) dengan melepas hijab.

Karena itu, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengatakan, berhijab merupakan wujud nilai filosofi Bhinneka Tunggal Ika.

“Menurut saya ini benar-benar cerminan keberagaman, jangan dijadikan seragam. Jangan seragam, kita berbeda, jangan seragam, nanti jadi eksklusif,” kata Aqil saat melakukannya. bersama usai acara konsolidasi nasional di Kuningan, Jakarta, Kamis (15/8/2024), dikutip Antaranews.

Padahal, kata dia, kemudahan bagi perempuan Paskibraka untuk berhijab merupakan bagian dari toleransi.

“Umat Islam itu toleran terhadap teman-teman yang tidak berhijab, yang tidak berhijab harus menghormati yang berhijab. Ini yang kita sebut keberagaman yang harus kita jaga, jaga. Ada yang berhijab, ada yang berhijab, berhijab, ada yang tidak melakukannya, itu sangat luar biasa,” ujarnya.

Baca juga: 18 Calon Paskibraka Putri Buka Jilbab Saat Pelantikan IKN, BPIP Desak Penjelasan

Aqil juga mengenang pesan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang menyerukan pencabutan aturan seragam bagi Paskibrakan perempuan karena menimbulkan kontroversi.

“Saya dengar dari Istana, Wakil Presiden Kiai Ma’ruf Amin minta dicabut, saya tahu dari Istana Wakil Presiden,” ujarnya.

Selain itu, Said Aqil mengaku tidak ikut serta dalam pembentukan kebijakan mengenai pemakaian hijab pada Paskibraka perempuan.

“Iya, panitia pengarah tidak mengambil keputusan. Yang memberi arahan, bukan masalah teknis,” ujarnya.

Baca juga: BPIP Minta Maaf terhadap Paskibraka Wanita yang Buka Hijab Saat Dikonfirmasi Jokowi

Diberitakan sebelumnya, pengurus Pusat Pensiun Paskibraka Indonesia (PPI) menyayangkan 18 calon Paskibraka seluruh Tanah Air melepas cadar saat dilantik di Ibu Kota Negara (IKN) nusantara pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Tentu saja BPIP selaku direktur dan pengelola program Paskibraka bersedia mempertimbangkan segala kebijakan dan keputusan yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila, kata Gousta dalam jumpa pers di kantor PPI, Jakarta, Rabu. . (14/8/2024).

Menurut Gousta, kejadian ini menimbulkan keresahan di beberapa daerah. Oleh karena itu, PPI pusat dengan tegas menolak kebijakan yang melarang perempuan Paskibraka berhijab.

Ia pun berharap BPIP bisa mengklarifikasi persoalan tersebut agar tidak menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.

“Kami pimpinan pusat telah meminta klarifikasi kepada BPIP selaku pengelola program mengapa hal tersebut bisa terjadi, dan kami berharap ini menjadi yang terakhir kalinya dan tidak ada hal-hal seperti itu pada upacara-upacara di luar. di sini” katanya. dikatakan.

Gousta juga meminta agar pada upacara HUT Kemerdekaan, seluruh perempuan Paskibraka yang berhijab tidak lagi diminta melepas jilbabnya.

Baca juga: Tanggapan MUI, NU dan Muhammadiyah Soal Kontroversi Paskibraka Gadis Buka Jilbab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top