PASI DKI Cerita Banyak Rekor Atletik Tercipta di PON XXI

virprom.com – Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DKI Jakarta Mustara Musa beberapa kali menyampaikan pidato terkait pelaksanaan PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).

Meskipun ada kendala dalam fasilitas, banyak prestasi atletik yang menjadi viral di media sosial.

“Di antara kabar baiknya. Bisa dilaksanakan dan ditutup secara resmi pada waktunya. Baik atau buruknya, atletik memiliki sembilan rekor nasional dan 18 rekor PON,” kata Mustala.

Baca juga: Tanggapan Persib Usai Sanksi Setengah Musim dari Komdis PSSI

Hasilnya menggembirakan bagi Mustala. Ia mengatakan atletik di Indonesia sedang booming.

Perkembangan olahraga Indonesia khususnya atletik sebagai induk olahraga dan cabang utama pergerakan olimpiade modern terus berkembang di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan memecahkan rekor-rekor.

Mustara mengatakan meski ada kendala, pelaksanaan PON berjalan baik. Semua pihak bahu-membahu memperbaiki kekurangan dalam penyelenggaraan PON XXII.

Artinya, kalau ada masalah, kita akan bekerja sama menyelesaikannya. Patut kita syukuri karena itu tanggung jawab dan kebanggaan bersama masyarakat Indonesia. Apapun yang terjadi, terima kasih kepada pemerintah, katanya.

Musala puas dengan fasilitas di lintasan dan lapangan. Tempat yang bagus untuk mencetak rekor lintasan dan lapangan baru.

“Seperti banyak provinsi lain, kami diatur di sayap hotel, hanya berjarak 200 meter dari tempat perlombaan. Lapangan atletik, lapangan atletik terbaik, karena lintasannya bagus dan baru, menjadi parameter performa. Pekerjaan persiapan perlu ditingkatkan, dan teknologi di tempat Peningkatan sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan. katanya.

Ia sepakat pemerintah pusat berperan penting dalam penyelenggaraan PON XXII di NTB/NTT.​

“Pemerintah pusat sudah mengambil alih seluruh proses pelaksanaannya dan bisa lebih baik lagi. Namun, kita juga harus mempertimbangkan teman-teman daerah. Beberapa permainan belum siap secara teknis. Ini jadi masalah teman-teman daerah.”

“Namun, saya melihat penyelenggaraan PON sebagai bentuk pemerataan sarana/venue olahraga yang berkelanjutan.” Misalnya Jakarta sudah punya semua fasilitasnya, tapi yang perlu kita pikirkan adalah teman-teman lokal juga harus mendapat kesempatan yang sama Nikmati proses memainkan olahraga ini,” tambahnya.

Koordinasi dan komunikasi harus diperkuat antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Pemerintah daerah perlu menghadapi kekurangannya dengan jujur ​​dan membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat.

“Ada contoh yang baik, PASI NTB menghubungi saya dan berkata, ‘Pak Mus tolong bantu karena kami akan mengadakan PON. Menurut Anda apa yang harus dilakukan agar kami bisa bersiap dari awal, sehingga mereka menelepon saya telepon,” katanya.

“Maksud saya pertama-tama komitmen pengurus olah raga daerah. Nanti pengurus olah raga di pusat yang membayar santunan. Berapa persentase kekuatan SDM di daerah? Orang di pusat bersedia membantu,” dia menjelaskan.

Ia juga merekomendasikan agar NTB dan NTT lebih mengembangkan fasilitas PON. Jangan membangun fasilitas atau balai beberapa bulan sebelum pelaksanaan.

“Sebaliknya, persiapan venue di Aceh dan Sumut yang dibangun beberapa tahun terakhir ini sangat memprihatinkan dan akan lebih baik jika dibangun lebih awal.” NTP dan NDT sebaiknya menggelar kompetisi tingkat nasional “Juara as bentuk kompetisi sebelumnya, sebagai praktik organisasi, ”ujarnya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzj13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top