Paparan Gadget Terlalu Lama Bisa Jadi Penyebab Tantrum pada Anak

virprom.com – Pernahkah Anda melihat anak menangis, marah, meminta-minta gadgetnya, atau kehabisan screen time?

Rupanya, situasi ini merupakan salah satu bentuk kekerasan terhadap anak.

Dokter Anak Dr. Dr. Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A (K) mengatakan terlalu banyak menghabiskan waktu dengan gadget dapat menimbulkan rasa kesal pada anak karena screen time dapat mengubah perilaku anak secara negatif.

“66 persen anak-anak yang melihat atau berinteraksi dengan gadget selama lebih dari 20 menit menghadapi kemarahan, karena penggunaan atau penggunaan gadget dalam waktu lama mengubah perilaku mereka,” kata Dr. Trisna dalam diskusi online. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (23/4/2024).

Baca Juga: 4 Makanan yang Bikin Anak Marah, Makanan Tinggi Gula

Ia menjelaskan, anak bisa saja marah karena tidak menyukai perubahan mendadak pada barang kesayangannya, misalnya ketika orang tua meminta anak melakukan hal lain saat sedang asyik bermain dengan peralatan.

Selain itu, Trishna menyebutkan penyebab lain dari kemarahan, seperti anak yang sakit, kurang tidur, kelelahan atau lapar, dan kurangnya kemampuan mengendalikan emosi.

Dokter jebolan Universitas Udayana ini mengatakan, anak usia 18 bulan hingga empat tahun bisa terkena fibroid.

Menurut mereka, ketika anak beranjak dewasa, panjang dan frekuensi marahnya berkurang.

Di saat yang sama, Trishna menjelaskan bahwa berteriak merupakan bagian dari perkembangan emosi anak, namun bisa menjadi tidak normal jika terus menerus tanpa adanya intervensi.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui tahapan perkembangan emosi anak sesuai usianya, ujarnya.

Baca juga: Bagaimana cara mengatasi kecemasan pada anak? Berikut beberapa saran ahli…

Menurutnya, di usia 15 tahun anak sudah merasakan sakit hati dan perasaan orang lain, di usia 22 tahun sudah bisa melawan jika dikendalikan, dan di usia dua tahun sudah bisa mengendalikan emosinya.

“Anak usia tiga tahun sudah bisa berbagi dengan orang lain tanpa ragu, anak usia empat tahun sudah bisa mengekspresikan emosi seperti senang, takut, marah, karena perkembangan emosinya dilakukan dengan baik,” ujarnya.

Ia mengatakan, ketika 86 persen anak marah, 40 persen menangis, dan 13 persen berteriak.

Menurut mereka, gejala yang kronis, berulang, dan terus-menerus dapat mengindikasikan adanya masalah internal dalam mengendalikan emosi dan masalah eksternal dalam berhubungan dengan orang lain.

Ia berpesan kepada orang tua, jika anak kesakitan lebih dari 15 menit sebanyak 5 kali sehari, melukai diri sendiri atau orang lain, dan suasana hatinya tidak segera kembali normal, bawalah ke puskesmas untuk menjalani pemeriksaan. Dengarkan berita dan pilihan raga terbaru kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran baru yang ingin Anda ikuti saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top