PAN: Ketika Disandingkan Pilpres, Pileg seperti Tenggelam

JAKARTA, Kompass.com – Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menilai pembahasan pemisahan kembali pemilu presiden dan parlemen pada pemilu 2029 menarik.

“Supaya persaingannya saling menghormati dan fokus pada keduanya, oke,” kata Yandri saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

“Efeknya selama ini, jika pemilu presiden digabungkan dengan pertarungan pemilu parlemen, maka pemilu parlemen tersebut seolah-olah tenggelam,” imbuhnya.

Yandri mengatakan, dengan adanya hal tersebut, para calon anggota DPR yakni calon anggota dewan terlihat tenggelam dalam gairah pemilu presiden.

Ia juga mengklaim, PAN sudah membahas secara internal usulan pemisahan pemilu parlemen dan presiden.

Baca Juga: Sepakat dengan PKB, AHY: Kami usulkan sejak awal pemilu parlemen dan presiden dipisah

“Jika ada perubahan undang-undang pemilu, saya kira sudah sepantasnya kita usulkan pemilu parlemen dan pemilu presiden dipisahkan,” jelas Wakil Ketua MPR itu.

Terakhir, ia juga meyakini jika pemilu parlemen dan pemilu presiden dilakukan secara terpisah, maka akan menghasilkan presiden dan wakil yang benar-benar diinginkan rakyat.

“Ya, setuju saja. Karena setiap warna pertarungan bisa terlihat jelas jika dipisahkan, jadi tidak membingungkan bukan? Dan itu tidak tersebar di rumput. Jadi kalau pilpres menghasilkan presiden yang benar-benar diinginkan seluruh rakyat, bukan pemilu parlemen yang terbagi-bagi,” ujarnya.

Seperti disebutkan sebelumnya, PKB mengusulkan pemisahan penyelenggaraan Pilpres dan Pilpres 2029.

Salah satu alasannya adalah diskusi masyarakat lebih condong ke arah pemilihan presiden dibandingkan pemilihan parlemen. Informasi tersebut disampaikan Wakil Ketua PKB Jazilul Fawaid.

Baca Juga: Legislator Sering Terlupakan, PKB Usulkan Pemisahan Pilpres dan Parlemen 2029

Apalagi, kata dia, calon wakil presiden pada Pilpres 2024 kemarin adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), sehingga fokus berkampanye di Pilpres.

Usulan tersebut juga didukung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) yang menyebut partainya beraliansi dengan PKB.

Menurut dia, Partai Demokrat sejak awal mengusulkan pemisahan pemilu presiden dan legislatif.

“Apakah Demokrat setuju untuk memisahkan pemilu legislatif dan presiden? Padahal, ini sudah kami usulkan dari awal,” kata AHY dalam jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (25/7/2024). Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top