Pakar Nilai Kemungkinan Afif Maulana Melompat ke Sungai Kecil, Ini Penjelasannya

JAKARTA, virprom.com – Pakar psikologi forensik Riza Indragiri Amriel memberikan analisisnya atas meninggalnya siswa SMA Afif Maulana (AM) di Padang (Sumbar), Sumatera Barat.

Afif dikabarkan ditemukan tewas di sebuah sungai di Padang, Sumatera Barat pada 9 Juni 2024. merusak

Peristiwa itu terjadi saat polisi mengejar para pelajar tersebut. Korban dilaporkan menghindari pihak berwenang.

Dalam analisisnya, Riza Indragiri berpendapat bahwa pengaruh gamer terhadap tipikal remaja berusia 13 tahun sangat besar. Pengaruh ini terletak pada pemikiran dan tindakan.

Baca Juga: Komentar LPSK Soal Permohonan Perlindungan Saksi dan Keluarga Afif Maulana

Oleh karena itu, Afif dikabarkan melompat dari jembatan dan terjatuh ke sungai. Nyatanya, teman lama lainnya melakukan hal tersebut bukan untuk menyelamatkan diri.

“Tempat Afif di acara malam itu adalah pesta undangan. Dia diundang ke acara ini oleh temannya yang beberapa tahun lebih tua darinya. Afif sudah dewasa, temannya sudah dewasa, Afif belum. Yuk jadi yang pengontrol, promotor,” kata Reza, Minggu (7/7/2024) kepada virprom.com.

Apalagi, kata dia, kondisi Afif sangat memprihatinkan hingga dikejar polisi. Jadi semua tergantung siapa yang mengundangnya atau teman lamanya.

Menurut Reza, faktor usia, usulan kumpul, dan situasi kritis cenderung membuat seseorang berpikir sangat cepat, sehingga proses berpikirnya ibarat garis lurus tanpa cabang. Dengan kata lain, tidak ada lagi pilihan.

“Satu-satunya pilihan adalah menyesuaikan diri dengan keputusan atau tindakan orang lain. Jadi kalau perhitungan di atas kertas, kalau temannya lari, Afif lari. Kalau temannya berkelahi, Afif berkelahi, dan sebagainya,” ujarnya.

Baca Juga: Kematian Afif Maulana di Padang Dipertanyakan, Apakah Dia Disiksa Polisi atau Diceburkan ke Sungai?

Berdasarkan teori tersebut, Riza mempertanyakan anggapan Afif memutuskan terjun dari jembatan untuk menyelamatkan diri.

“Kalau dibayangkan Afif satu-satunya yang terjun dari jembatan saat teman-temannya menyerahkan diri ke polisi, itu bertentangan dengan anggapan Afif berbuat seperti itu (melompat ke sungai),” ujarnya.

Namun, dia juga mengatakan tak menutup kemungkinan Afif akan meloncat. Namun, Reza menilai keputusan untuk melewatkan potensi terbesar dari teorinya belum diambil.

“Pikiran saya condong pada kemungkinan yang lebih besar bahwa dalam situasi kritis, ketika polisi sedang mengejarnya, Afif memutuskan untuk melakukan apa yang dilakukan teman-temannya,” kata Riza.

Baca juga: Keluarga Afif Maulana Cari Keadilan karena Penjelasan Polda Sumbar dan Perhatian Kapolri Tak Bermanfaat…

Kabarnya, keluarga Afif meyakini Afif tewas akibat penyerangan polisi. Hal ini bertentangan dengan kesimpulan polisi yang menyebut Afif menceburkan diri ke sungai.

Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan LBH Padang, sebelum meninggal, Afife sempat dianiaya dan tubuh korban mengalami luka-luka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top