Pahami Risiko Negatif Tato dan Cara Pencegahannya

virprom.com – Saat ini, membuat tato merupakan hal yang lumrah. Tato dipandang sebagai bagian dari kreativitas dan sarana ekspresi diri. Namun jangan anggap remeh risiko kesehatan dari tato di tubuh.

Sebelum membuat tato permanen, pelajari cara membuat tato terlebih dahulu. Tato biasanya dilakukan dengan menggunakan mesin portable yang cara kerjanya seperti mesin jahit. Mesin tersebut memiliki jarum yang menembus kulit berkali-kali. Setiap kali ditusuk, jarum akan mengeluarkan tetesan kecil tinta ke lapisan atas kulit.

Tato akan menyebabkan sedikit pendarahan dan, tentu saja, nyeri. Namun, karena seniman tato seringkali tidak menggunakan anestesi, kita harus menahan rasa sakit.

Proses pembuatan tato juga akan merusak kulit. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan masalah lain di kemudian hari.

Baca Juga: 5 Artis yang Memutuskan Hapus Tato di Tubuhnya

Risiko tato kulit meliputi:

– Reaksi alergi. Tinta tato dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit, seperti gatal dan kemerahan pada area tato. Terkadang hal ini bisa terjadi bahkan bertahun-tahun setelah ditato. Tinta merah biasanya menyebabkan lebih banyak alergi dibandingkan warna lainnya.

– Infeksi kulit Infeksi kulit bisa terjadi setelah pembuatan tato. Kontaminasi dapat terjadi dari tinta yang terkontaminasi atau peralatan yang tidak disterilkan dengan benar. Menato di studio yang tidak mengikuti tindakan pencegahan keselamatan juga dapat menyebabkan risiko infeksi kulit.

– Masalah kulit lainnya Terkadang terjadi peradangan di sekitar tinta tato. Ini disebut granuloma. Selain itu, menato tubuh dengan jarum tato juga dapat menyebabkan terbentuknya keloid akibat tumbuhnya jaringan parut yang berlebihan.

– Penularan penyakit melalui darah. Jika darah yang terinfeksi masih tertinggal pada peralatan yang digunakan untuk membuat tato, kita juga bisa tertular melalui luka akibat tusukan jarum di kulit. Berbagai jenis infeksi harus diwaspadai, termasuk hepatitis B dan C, serta kuman yang resistan terhadap obat.

Baca Juga: Sekilas Tato Temporer, Tren Anak Muda Semarang yang Mempopulerkan Seni Tato

– Reaksi kulit saat MRI Meski jarang terjadi, penderita tato mungkin mengalami rasa sakit dan hangat di area tato saat menjalani MRI (magnetic resonance imaging). Terkadang tato juga dapat menurunkan kualitas gambar MRI.

– Risiko kanker limfoma: Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tato dapat meningkatkan risiko kanker limfoma hingga 12 persen, berapa pun ukuran tatonya. Kanker limfoma adalah kanker darah yang berasal dari sistem limfatik dan menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.

Pencegahan

Pikirkan baik-baik sebelum Anda memutuskan untuk membuat tato permanen. Jika Anda tidak yakin atau takut menyesal, lebih baik tunda saja. Jangan biarkan orang lain menekan Anda untuk membuat tato. Selain itu, hindari membuat tato jika Anda minum alkohol atau zat berbahaya lainnya.

Jika Anda yakin ingin membuat tato, mintalah saran dari teman yang bertato. Pilih dengan hati-hati tempat penerapan tato. Ingatlah bahwa tampilan tato Anda bisa berubah seiring bertambahnya berat badan.

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Tato Terinfeksi

Yang terpenting adalah mencegah penularan penyakit atau iritasi. Artinya pastikan kita menato di studio yang terpercaya dan memperhatikan kebersihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top