Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

RAFAH, virprom.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (30/4/2024) menyatakan akan terus menyerang Rafah dengan atau tanpa gencatan senjata.

Rafah adalah kota tempat jutaan warga Palestina mengungsi dari perang yang telah berlangsung hampir tujuh bulan.

Komentar Netanyahu muncul beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken tiba di Israel untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata.

Baca Juga: Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Tampaknya, ini merupakan salah satu perundingan paling serius antara Israel dan Hamas sejak perang 7 Oktober 2023 dimulai.

Kesepakatan sedang dibahas untuk membebaskan para sandera, memberikan bantuan kepada masyarakat dan mencegah serangan Israel di Rafah.

Sementara itu, komentar Netanyahu tentang Israel yang memasuki Rafah untuk menghancurkan Hamas terlepas dari hasil kesepakatan gencatan senjata ditujukan untuk menenangkan mitra pemerintah nasionalisnya, demikian yang dilaporkan Associated Press.

Namun, belum diketahui apakah komentar tersebut nantinya akan mempengaruhi kesepakatan dengan Hamas.

“Gagasan bahwa kita akan menghentikan perang sebelum perang mencapai semua tujuannya adalah mustahil,” kata Netanyahu, menurut pernyataan dari kantornya.

“Kami akan pergi ke Rafah dan meraih kemenangan total atas batalion Hamas dengan atau tanpa kesepakatan.”

Baca juga: AS Tetap Tolak Serangan Israel ke Rafah, Padahal Netanyahu Tetapkan Tanggal Israel Siapkan 40.000 Tenda Sebelum Melancarkan Serangan Darat ke Rafah

Netanyahu menghadapi tekanan dari mitra pemerintahnya untuk tidak melanjutkan kesepakatan yang akan mencegah Israel menginvasi Rafah, yang dikatakan sebagai benteng terakhir Hamas.

Pemerintahannya bisa terancam jika dia menyetujui kesepakatan itu, karena kelompok garis keras menyerukan serangan terhadap Rafa.

Netanyahu bertemu dengan salah satu rekannya, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, pada hari Selasa, namun kantor menteri tidak mengungkapkan rinciannya.

Separuh dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi di Rafah, dan komunitas internasional, termasuk sekutu utama Israel, Amerika Serikat, memperingatkan bahwa serangan apa pun dapat membahayakan warga sipil.

Baca Juga: Ketahui Apa Itu Perbatasan Rafa, Hiduplah Untuk Ghazan Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top