Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

INILAH beberapa perkataan yang ditulis oleh Presiden ke-6 RI (2004 – 2014), Susilo Bambang Yudhoyono dalam bukunya yang berjudul “SBY – Selalu Ada Pilihan – Bagi Pecinta Demokrasi dan Pemimpin Masa Depan Indonesia”.

Buku ini ditulis pada tahun 2014, beberapa bulan sebelum ia meninggalkan jabatannya.

Dengan subjudul “Awas, Kekuasaan Menggiurkan” (halaman 638), Yudhoyono mengatakan demikian.

“Untuk kekuasaan ini, saya prihatin dengan ketidakadilan yang terjadi di negara kita. Apa yang bisa saya katakan?” Itu yang disampaikan SBY.

“Banyak pejabat di negeri ini yang dalam usahanya ingin mempertahankan dan meningkatkan kekuasaan yang dimilikinya. Bukan misteri, beberapa gubernur, gubernur, dan gubernur, setelah duduk dua kali, selalu ingin mencalonkan diri lagi sebagai duta besar, kata SBY.

“Ada sebagian masyarakat yang giat mempersiapkan istrinya menjadi gubernur, gubernur, dan wali kota. Atau anak kandungnya yang rata-rata masih sangat muda dan belum mempunyai ilmu dan kemampuan memimpin sektor tersebut,” kata SBY.

“Tentu saja semua ini tidak dilarang oleh hukum. Dan setiap orang mempunyai hak politik untuk menjadi apa yang mereka inginkan. “Tapi tentunya ada tradisi yang baik untuk menjaga bangsa yang baik,” demikianlah kata-kata nasehat bijak untuk para pemimpin negeri ini.

Dia tidak memberitahu presiden dan dia tidak mengatakan bahwa dia “mencoba dengan segala cara” untuk melakukan perubahan terhadap perubahan yang diperoleh melalui nepotisme dan imigrasi.

Selain soal “tidak pantas mendorong anak-anak yang tidak mampu menjadi pejabat tinggi”, SBY juga menulis tentang kemajuan dari beberapa pihak yang mendorongnya untuk memperpanjang dan memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden. untuk tiga kata.

SBY mengatakan, “empat menteri saya (saya tidak mau menyebutkan namanya) berbicara dengan empat orang internasional, kepala pemerintahan dan mantan orang, yang menanyakan pertanyaan berbeda.”

“Benarkah Presiden SBY tidak bisa mencalonkan diri kembali?” (Lihat halaman 640 buku “SBY – Selalu Ada Pilihan – Bagi Pencinta Demokrasi dan Pemimpin Masa Depan Indonesia).

“benar. Konstitusi kita membatasi masa jabatan seorang presiden menjadi dua periode,” kata Menteri yang bersangkutan.

“Bagaimana jika pekerjaannya bagus. Tidak mungkin dia terpilih kembali. Saya melihat Indonesia sekarang di bawah Presiden Bapak sudah mengalami kemajuan yang baik. “

SBY kemudian bertanya kepada para menteri yang melontarkan pertanyaan tersebut. “Lalu apa jawabanmu?” tanya SBY heran.

Tanggapan para menteri di pemerintahan SBY sebagai berikut. “Presiden SBY menjaga konstitusi. Setahu saya Pak SBY tidak berminat mencalonkan diri lagi. Selain itu, kita perlu mengubah konstitusi atau cara lain. “

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top