JAKARTA, virprom.com – Partai Nasdem menolak usulan Ketua MPR Bambang Soesatyo untuk mengubah UUD 1945 agar pemilihan presiden diserahkan kepada MPR, bukan rakyat secara langsung.

Willy Aditya, Ketua DPP Partai Nasdem, mengatakan usulan tersebut merupakan langkah mundur dalam perjuangan reformasi dan demokrasi.

“Ini yang dulu kita tolak, ini yang banyak (kita tolak) masyarakat yang berpikiran demokratis,” kata Willy di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Diakui Wiley, tidak ada sistem yang sempurna, termasuk demokrasi di Indonesia saat ini yang disebut Bambang brutal.

Baca juga: Bamsoet: MPR Gelar Karpet Merah Amandemen UUD 1945

Namun, dia menegaskan, kekurangan tersebut perlu dievaluasi dan diperbaiki, bukan diganti dan dikembalikan.

“Bagaimana demokrasi sekarang?” “Sepertinya kebrutalan yang terjadi sekarang adalah semua orang gugup, para pengemudi gugup,” kata Willie.

“Namun ketidakpastian ini tidak boleh dibalik, tidak,” imbuhnya.

Willy, Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem, juga menyatakan tak ingin mengubah sistem pemilu dan mengembalikan kekuasaan memilih presiden ke MPR.

Pak Surya: ‘Silakan, jangan berhenti sampai di sini.’ “Pak Surya bilang begitu,” kata Willy.

Baca juga: Amien Rais Setuju Amandemen UUD Lebih Lanjut dan Pemilihan Presiden oleh MPR.

Seperti diberitakan sebelumnya, menurut Bambang Soesatyo atau Bamsoet, proses amandemen UUD 1945 tinggal menunggu persetujuan partai politik di DPR.

Menurut Wakil Ketua Partai Golkar itu, partai politik akan setuju perubahan UUD 1945 karena melihat pemilu 2024 digelar tanpa ampun.

“Saya yakin dan yakin mereka semua merasakan apa yang kita khawatirkan hari ini, mereka melalui pemilu kemarin, brutal sekali. Mahal sekali, transaksional, tidak masuk akal,” kata Bamsoet. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.