Pelaporan langsung dari reporter virprom.com, Sem Bagaskara, dari Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat
virprom.com – Pembalap muda Indonesia Fadillah Arbi menjadikan Moto3 sebagai ajang menimba pengalaman. Siklus Mandalika memberinya banyak pelajaran.
Jalur wildcard memungkinkan pebalap asal Purworejo, Jawa Tengah itu tampil di Moto3 yang termasuk seri MotoGP Mandalika 2024 pada 27-29 September 2024.
Kelas Moto3 juga digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Saya tidak fokus di posisi mana pun. Karena wildcard fokus mencari pengalaman dan terorganisir dengan baik dengan sepeda motor,” kata Fadillah Arbi dalam jumpa media bersama Astra Honda Motor Indonesia, Jumat (27/9/2024). Di Lingkaran Mandalika.
Ini menjadi ketiga kalinya Fadillah Arbi mendapat wildcard di Moto3 musim ini. Sebelumnya ia juga pernah berpartisipasi sebagai joker di seri Moto3 di Catalonia dan Aragon.
Baca Juga: Mandalika MotoGP 2024: Saat Mario Aji Belajar dari Pemecah Rekor Marquez…
Pembalap berusia 19 tahun dengan tinggi badan 172 cm itu rutin berkompetisi di ajang JuniorGP.
Karena saya cedera di awal seri JuniorGP, saya harus melewatkan tes dan seri pertama dan kedua.
“Dengan kompon ban baru dari Pirelli membuat saya sulit untuk segera kembali. Tujuan balapan besok adalah untuk mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin di kejuaraan dunia dan membuat motor yang lebih baik untuk seri JuniorGP mendatang.” kata Fadillah Arbi.
Ia tak ingin memasang target ambisius untuk mengikuti Moto3 karena sadar betul akan ketatnya persaingan yang menanti.
Bergabungnya tim Moto3 di Sirkuit Mandalika musim lalu memberikan banyak pelajaran bagi pemuda jebolan Astra Honda Racing School (AHRS) tahun 2019 itu.
Fadillah Arbi dulu pernah mengikuti Moto3 wilayah Mandalika serta jalur wildcard. Dia finis di posisi ke-17.
“Selama balapan, saya benar-benar mendapat banyak pengalaman karena mulai bertarung di grup depan dengan pembalap-pembalap berkualitas,” kata Arbi kepada virprom.com.
Baca juga: Mandalika MotoGP 2024, Luca Marini: Seperti Balap Rumah…
Ia pun tahu bahwa untuk bersaing dengan tim Moto3 yang masuk kejuaraan dunia, dibutuhkan kualitas yang tidak main-main.
“Ketika saya di sana, saya harus berusaha untuk menstabilkan, semaksimal mungkin, lalu saya tahu bahwa kesenjangan dari kelas JuniorGP ke Piala Dunia sangat besar dan sangat berbeda.”