New Delhi, Kompass.com – Puluhan monyet ditemukan mati setelah tenggelam di sebuah sumur di India, sangat membutuhkan air akibat gelombang panas.
Seorang pejabat kehutanan di India mengatakan pada Selasa (4/6/2024) bahwa penemuan inovatif tersebut terjadi di negara bagian Jharkhand. Di sana, danau-danau mengering karena debu.
Sejak Juni tahun lalu, sebagian besar wilayah India Utara dilanda gelombang panas dengan suhu melebihi 45 derajat Celsius.
Baca juga: India melaporkan 25.000 kasus serangan panas pada Maret-Mei
Pekan lalu, pengadilan India meminta pemerintah mengumumkan keadaan darurat akibat gelombang panas.
Menurut dia, ratusan orang tewas akibat cuaca buruk yang sudah berlangsung beberapa pekan ini.
Suhu tinggi juga “menyerang” satwa liar saat hewan mencari air di desa-desa, lapor AFP.
Sekitar 40 monyet tenggelam ditemukan di sebuah sumur di distrik Palamu, Jharkhand.
Penjaga hutan setempat Kumar Ashish mengatakan monyet-monyet itu berhasil masuk ke dalam sumur tetapi tidak bisa keluar.
“Tim kehutanan sedang menyelidikinya,” kata Ashish kepada AFP.
Ia menambahkan, pihak berwenang menunggu hasil pemeriksaan jenazah.
Baca juga: Sebagian besar exit poll menunjukkan kemenangan partai Modi pada pemilu India 2024. Katy Perry di pesta menjelang pernikahan putra orang terkaya di India. Gelombang panas di India telah menewaskan 33 orang, termasuk perwakilan komisi pemilu
Suhu musim panas di India diketahui sangat panas, namun beberapa penelitian ilmiah selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa perubahan iklim membuat gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering, dan lebih intens.
Perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia telah menimbulkan dampak buruk terhadap gelombang panas di India, kata para peneliti, dan hal ini harus dianggap sebagai peringatan.
Dengarkan berita terbaru dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.